Rabu, 05 November 2014

Jikyung Lee WORLD FF: CAN U SMILE ? (Sequel LOVE NEVER DIE)

Jikyung Lee WORLD FF: CAN U SMILE ? (Sequel LOVE NEVER DIE): Author             : Lee Ji Kyung a.ka Dian Herdayanti, link ( http://www.facebook.com/DhianCubbyImooeetttBoangetttl0v3rzKiBumForever...

CAN U SMILE ? (Sequel LOVE NEVER DIE)



Author             : Lee Ji Kyung a.ka Dian Herdayanti, link (http://www.facebook.com/DhianCubbyImooeetttBoangetttl0v3rzKiBumForeverrr)
Genre              : Sad, Romance
Cast                 : Choi Siwon
                          Kim Je Sun

Author Lee here..Nic sequel dari love never die..ternyata bener-bener minta sequel lagi, hehehe. Sebenarnya nic ff request tmn author..berhubung author seneng liat chingu author nangis jadi author bkinin aja ff sad hahaha..#senyum evil ala kyuhyun..# udah dec author byk ngomong nic..
 Mian ne, kalau gaje..seperti biasa like and coment ne..Gomawo yang mau baca..happy reading.. J

Recommended song   :  T-Ara ft Davichi – We were in love
                                       Huh Gak – I Told I Wanna Die
                                       Super Junior – A Day
                                       Super Junior – In My Dream


~Siwon pov
Ini adalah minggu ke dua setelah aku tau dan benar2 menyadari bahwa duniaku dan dunia je sun memang berbeda. Wae?? Kenapa harus aku, Tuhan?? Aku tak pernah melakukan kejahatan, bahkan aku selalu beribadah. Tapi kenapa?? Kenapa kau memisahkanku dari je sun, istri yang sangat aku cintai. Kami bahkan baru menikah, tapi kau telah memisahkan kami berdua!!!! Ini tidak adil!! Kumohon..sekali saja, izinkan aku untuk bertemu dengannya. Jebal.. Aku bahkan tak sanggup melihatnya terus-menerus menangis. Aku hanya ingin menenangkannya untuk yang terakhir kalinya..jebal..


~Author pov

Siwon terdiam melihat yeoja yang sedang terbaring lemah di atas ranjang king size miliknya. Yeoja itu tak hentinya menangis dan menyebut namanya. Hatinya bagaikan teriris melihat yeoja yang ternyata adalah anae~nya itu menangis karena kehilangannya.


“Uljima..jebal..”lirih siwon dan mencoba membelai wajah jesun. Namun..ia sama sekali tak dapat menyentuh yeoja itu.


“Oppaa…siwon oppa..bogosippo..hiks..”, lirih jesun sambil memeluk boneka beruang pemberian siwon.


~Flashback

“Oppa..kau terlambat lagi!”, kata yeoja pada seorang namja yang sedang terengah-engah di hadapannya.


“Mianhae chagi, aku terlambat karena melakukan sesuatu”, ucapnya dengan masih terengah-engah.


“Sangat pandai mencari alasan”, gumam yeoja yang bernama je sun itu sambil memanyunkan bibirnya. Siwon mencubit gemas pipi je sun.


“Tadaaa…”, kata siwon sambil memberikan boneka teddy bear yang sejak tadi di sembunyikan di balik tubuhnya yang kekar pada jesun.


“Teddy bear?? Kau terlambat hanya karena teddy bear ini?? Hah! Yg benar saja oppa!”, katanya sambil berlalu dari hadapan siwon.


“Yakk!! Aku susah payah mencari boneka ini, tapi kau malah mengacuhkannya?”, kata siwon sambil mensejajari langkah jesun, tapi jesun sama sekali tak peduli dan terus melangkah dengan cepat.siwon menghentikan langkahnya tepat didepan taman bunga. “Ya sudah kalau kau tak mau!!”, katanya sambil melempar boneka itu ketengah-tengah taman bunga.


“Yakk!! Oppa!! Kenapa kau membuangnya?? Pabbo!!”, kata jesun dan berhambur ketengah taman bunga itu dan mencari bonekanya.


~jesun pov

Dasar bodoh!! Bagaimana bisa dia membuang boneka yang dia berikan untukku??

“Untuk apa kau mencarinya? Bukankah kau tidak menginginkannya!”, kata siwon dengan penuh penekanan namun ia terdiam melihat tatapan sinis jesun.


“Pabbo!!”, gumam jesun sambil terus mencari bonekanya. “Ketemu..”, teriak jesun sambil meloncat kegirangan memeluk boneka pemberian siwon. Tak sengaja jesun menekan perut teddy bear itu terlalu keras. Siwon tersenyum melihat yeojachingunya.


“Engg!!!”, kata jesun terkejut menatap boneka itu. Sebuah lagu mengalun indah dari boneka itu, lagu yang di nyayikan oleh siwon sendiri.

neon mudji, hangsang eolmana, neol sarang ha neunji
 Kamu selalu bertanya padaku, bagaimana aku bisa begitu mencintaimu.. 
gakkeumsshik, ajik meon, mirae kkaji buranhae haji
Disaat kamu gelisah karena memikirkan masa depan 
geokjeong hajima neol gwerob hajima, naegen wanbyeokhan saram ingeol
Jangan khawatir, jangan menyusahkan dirimu sendiri, bagiku.. kamu adalah orang yang sempurna
summan shwi eo do, hwajang anhaedo, neon areum dawo, nun busheo
Walaupun ketika kamu bernapas, walaupun dirimu tanpa make-up, kamu cantik dan mempesona
haru e hanbeon man neol saenggakhae
 deo isangeun andwae, akkyeo dul geoya
Aku memikirkanmu setiap saat
Aku tidak bisa berbuat banyak, aku akan menjagamu 
himdeul eobtdeon haru ye sunshine geudaeman
isseo jun damyeon O.K. geugeollo dwae
Sinar matahari dihari yang berat (buruk)
Selama kamu ada bersamaku, it’s OK, aku akan menjalankannya 
neol bomyeon, pyeonhae ireon mal, neon shilheo haetjiman
Aku merasa nyaman saat aku menatapmu, walaupun kamu tidak suka ketika aku berkata seperti itu 
haengbokhae, hajiman, yeojeonhi neon buranhae haetji
Walaupun sebenarnya kita merasa senang, tapi kamu merasa gelisah sepertibiasa, bukan? 
ye shim hajima neol gwerob hijima, sashil sunjinhan saram ingeol
Jangan ragu, jangan menyusahkan dirimu sendiri, kamu begitu polos 
 sarang seureon nun useum neomchil ttae, neon areum dawo, nun busheo
Ketika senyuman dan sinar matamu memancarkan cinta, kamu cantik dan mempesona
haru e hanbeon man neol saenggakhae
Aku memikirkanmu setiap saat 
deo isangeun andwae, akkyeo dul geoya
Aku tidak bisa berbuat banyak, aku akan menjagamu 
himdeul eobtdeon haru ye sunshine geudaeman
Sinar matahari di hari yang berat (buruk) 
 isseo jun damyeon O.K. geugeollo dwae
Selama kamu ada bersamaku, I’ts OK, aku akan menjalankannya
meorissok ontong neoye saenggak ppun
 Dirimu memenuhi pikiranku 
mwonga dareun geoseul wonhaedo, jamshi meolli tteoreojyeo bwado
gyeolguk neo, gyeolguk neo, neomu shinbihae
Bahkan ketika aku merindukan sesuatu yang lain, bahkan ketika kita berpisah sebentar saja, pada akhirnya, pada akhirnya, aku (kembali) padamu
jamshi nun gamgo neol tteo ollyeo
You’re So Beautiful Girl, neo ppunya
Aku menutup mataku sejenak, dan kamu datang kepikiranku
Kamu adalah gadis yang sangat cantik, hanya kamu 
jigeum geudaero ni moseubi
gajang areum dawo nun busheo (My Girl)
Sama seperti sekarang, dirimu
Adalah yang paling indah, paling mempesona (My Girl)
haru e hanbeon man neol saenggakhae (ohh)
Aku memikirkanmu setiap saat 
deo isangeun andwae, akkyeo dul geoya (deo isangeun andwae, akkyeo dullae)
Aku tidak bisa berbuat banyak, aku akan menjagamu 
himdeul eobtdeon haru ye sunshine geudaeman
Sinar matahari di hari yang berat (buruk) 
isseo jun damyeon O.K. geugeollo dwae
Selama kamu ada bersamaku, I’ts OK, aku akan menjalankannya
haru e hanbeon man neol saenggakhae
  (haru e hanbeonman, saenggakhae)
 Aku memikirkanmu setiap saat 
deo isangeun andwae, akkyeo dul geoya
 (andwae, akkyeo dul geoya)
Aku tidak bisa berbuat banyak, aku akan menjagamu 
himdeul eobtdeon haru ye sunshine geudaeman
(himdeul eobtdeon haru ye sunshine geudaeman)
Sinar matahari di hari yang berat (buruk) 
isseo jun damyeon O.K. geugeollo dwae
 (isseo jun damyeon O.K. geugeollo dwae)
Selama kamu ada bersamaku, I’ts OK, aku akan menjalankannya

A DAY_Super Junior


Aku tak dapat membendung senyumku saat mendengar lagu yang dinyanyikannya sendiri. Lagu yang indah…sangat!! bahkan aku terharu mendengarnya.

“Kau menyukainya?”, katanya yang tiba-tiba telah ada di belakangku dan memeluk pinggangku mesra. Dagunya ia topangkan di pundakku. Aku mengangguk mengiyakan karena tak tau lagi bagaimana cara menggambarkan rasa sukaku pada hadiahnya yang sempat kubuang. Mungkin bagi yeoja lain ini tidak begitu berarti, tapi untukku..ini hadiah terindah yang pernah ku terima. Bukan boneka ini, tapi dirinya yang begitu indah.. 

” isseo jun damyeon O.K. geugeollo dwae”, ulangku.

~Flashback end


~Siwon pov

“Bagaimana aku menjalani hidupku sekarang oppa? Aku bahkan tak dapat hidup tanpamu..kau adalah nafasku, kau adalah detak jantungku, dank au adalah hidupku..kenapa kau tak membawaku bersamamu? Wae?? WAE!!!” katanya sambil melempar boneka teddy bear pemberianku. “Hikkss…aku benci padamu oppa..AKU MEMBENCIMU!! Kembalilah padaku..jebal..hikss..jebalyo..” katanya yang kini telah terduduk sambil menekuk tubuh mungilnya menyembunyikan wajahnya di balik lututnya.

Aku melihatnya menangis karenaku. Sekali lagi, aku menyakiti yeoja yang sangat kucintai.  Ingin sekali aku memeluk tubuh ringkihnya itu. Dia terlihat berantakan. Tuhan..kumohon, izinkan aku bertemu dengannya. Sekali..hanya sekali..jebal. Ku coba menyentuhnya..namun ternyata tanganku menembus tubuhnya. Aku tak bisa menyentuhnya!!

“Oppa..kau jahat..hiks..kajima oppa..kajima..”, lirihnya.

“Jesun..aku di sini chagi..apa kau tak melihatku?? Chagi aku di sini bersamamu! Jebal..berhentilah menangis!!”, tangis jesun semakin menjadi. Aku kehilangan control dan terus mencoba menggapai tubuhnya, namun nihil..aku tak bisa menyentuhnya sedikitpun!

“Aaaarrrrrrrrrrrrrrrrrrggggggggggggggggggggghhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh….hiks..hiks..kenapa kau melakukan ini padaku Tuhan!! WAE!!!”,aku tak bisa membendung air mataku lagi. Terlalu menyakitkan melihatnya menangis. Biarkan aku saja yang merasakan penderitaan ini Tuhan..jangan dia.

“ chagi..jebal uljima..”,kataku berusaha menghapus tetesan bening yang keluar dari mata indahnya. Namun nihil..aku tak dapat menyentuhnya. Aku terduduk lemah di sudut kamar kami menemaninya dan menjaganya, meski ia tak dapat melihatku. “Mianhae..”, gumamku.

~Jesun pov
Aku berusaha menghapus bayangnya, namun semakin aku berusaha bayangnya semakin mendekat dan mendekap hidupku, membuatku tak mampu bernafas dan tak ingin hidup saat menyadari ia telah tiada. Senyumnya..tawanya..dekapannya..semua itu terekam jelas dalam ingatanku.

“Apa kau melupakan janjimu oppa?”, gumamku pada angin, berharap angin itu adalah dirinya. Entah sudah berapa lama aku menangis. Aku bahkan sudah tidak mempunyai tenaga lagi.

“Bawa aku bersamamu oppa..jebal..”, kataku sambil terus menangisi hidupku yang tak berarti tanpanya.

“Kenapa kau harus hadir dalam hidupku? Kau bahkan tak menjelaskan apapun sebelum kau pergi!!! Kau tak punya hak memperlakukanku seperti ini tuan CHOI!!! AKU BENCI PADAMU!!”

“Berapa kali lagi kau akan menyakitiku oppa? Aku masih bisa terima kau melupakanku. Aku bisa terima kau memilih yeoja lain..selama kau kembali padaku dan selama aku bisa melihatmu, aku akan baik-baik saja oppa..tapi jangan tinggalkan aku oppa..jebal..kajima..hikss..”. Aku berdiri menuju meja rias, menatap bayangan diriku sekilas dibalik cermin. Sangat kusut. Tch!! Apa bedanya aku dengan mayat hidup sekarang, oppa?, aku terlalu mencintaimu..


“Oppa..”, gumamku lagi sambil terurai air mata. Kututup kedua mataku dengan kedua tanganku, tanpa sengaja aku memecahkan picture frame-ku saat menikah dengan siwon oppa. Aku berlutut mengambil foto itu. Tersenyum sekilas menatap diriku yang begitu ceria di foto itu. Aku mengambil pecahan kaca dilantai.


“Izinkan aku menyusulmu oppa..”, gumamku sambil mengarahkan pecahan kaca itu ke urat nadiku. Kupejamkan mataku dan..


~Siwon Pov

“Apa kau melupakan janjimu oppa?”, gumamnya.

“Anio chagi!! Tak sedetikpun aku melupakan janjiku padamu..”, jawabku yang pasti tak akan didengar olehnya.

“Bawa aku bersamamu oppa..jebal..”. aku terdiam mendengar kata-katanya.


“Kenapa kau harus hadir dalam hidupku? Kau bahkan tak menjelaskan apapun sebelum kau pergi!!! Kau tak punya hak memperlakukanku seperti ini tuan CHOI!!! AKU BENCI PADAMU!!”, aku berjalan lemah kearahnya, berlutut dihadapannya dan berusaha menghapus air matanya meskipun aku sadar semua itu hanya sia-sia.


 “Sesakit itukah yang kau rasakan chagi?”, aku menatapnya sayu, aku benar-benar hancur melihatnya. “Kenapa tak kau masukkan aku ke neraka Tuhan?? Aku sudah melakukan kesalahan besar..sangat besar!! Aku membuat yeoja yang kucintai menangis dan menderita..jika dengan memasukkanku ke neraka aku bisa melihat senyumnya lagi..maka masukkan aku sekarang Tuhan..itu lebih baik daripada melihatnya menderita..”, kutatap kedua matanya. “Jeongmal saranghae jesun~ah”.


“Berapa kali lagi kau akan menyakitiku oppa? Aku masih bisa terima kau melupakanku. Aku bisa terima kau memilih yeoja lain..selama kau kembali padaku dan selama aku bisa melihatmu, aku akan baik-baik saja oppa..tapi jangan tinggalkan aku oppa..jebal..kajima..hikss..” katanya lalu berjalan menembus tubuhku menuju meja rias.


“Eotthoke? Apa yg bisa kulakukan agar kau tersenyum lagi?”, gumamku.


“Oppa..”,gumamnya dan menangis..lagi..kulihat dia menutup matanya dengan kedua tangannya.


Prannngggggg…dia  tak sengaja menjatuhkan picture frame pernikahan kami. Dia menatap foto pernikahan kami dan tersenyum kecil.


“Izinkan aku menyusulmu oppa..”


“MWO!!!!”,aku terkejut mendengar kata-katanya, kulihat dia telah memejamkan matanya dan mengarahkan pecahan kaca itu ke urat nadinya. Reflex aku memukul tangannya yang memegang pecahan kaca itu dan pecahan kaca itu jatuh dan terlepas dari pegangannya. Dia terkejut dan membuka matanya. Aku menatap matanya dalam dengan penuh emosi, bayangkan saja!! Dia mencoba bunuh diri hanya untuk orang yang tak berguna sepertiku!! Apa dia sudah gila!!!

“MICCHIESSOOOHHHH!!!!! KENAPA KAU MELAKUKAN ITU?? KAU INGIN MATI!! PABBO!! PABBO YEOJA!!”, bentakku padanya yang benar-benar tak suka dengan kelakuannya.

“Oppa..”, gumamnya. “Siwon oppa..”, katanya lagi menatap mataku dalam. Dia mutup mulutnya yang terbuka karena shock melihatku tiba-tiba muncul dihadapannya. Tunggu dulu..dia..melihatku?? apa dia benar-benar melihatku?? Dan detik berikutnya pertanyaanku terjawab, dia menghambur kepelukanku. Dia memelukku erat. Sangat erat seakan tak ingin melepasku lagi.

“Kajima oppa..kajima..hiks..”, kurasakan bahuku yang basah karena air matanya, akupun ikut menangis bersamanya. Aku mengusap rambutnya lembut penuh kasih sayang. Menarik tubuhnya agar terlepas dari pelukanku. Kutatap matanya yang seperti panda. Tersenyum sekilas dan menghapus air matanya.

“Dasar jelek..”, kataku sambil mengecup keningnya. “Uljima..”, kataku lembut sambil memeluk tubuhnya. “Jebal..uljima..”, kudengar dia sesegukan karena kebanyakan menangis. Aku terus menenangkannya. Mengusap punggungnya yang kini ada dalam dekapanku.

Dia melepas pelukannya dan menatap mataku dalam. “Oppa..apa kau kembali untukku?”, tanyanya.

“Nde..bagaimana aku bisa pergi dengan tenang kalau kau seperti ini?”, jawabku sambil menghapus air matanya.

”Jangan pergi oppa..jangan tinggalkan aku..kumohon”, katanya memelas. Rasanya hatiku teriris mendengarnya memelas padaku. Sejak kapan jesunku jadi selemah ini? Kupeluk erat tubuh ringkihnya.

“Apa kau mencintai oppa, jesun~ah?”, dia melepas pelukanku dan mengangguk mengiyakan pertanyaanku.

“Apa kau akan bahagia jika oppa juga bahagia?” tanyaku lagi, kulihat dia mulai mengerutkan keningnya tak mengerti.

“Tentu saja oppa..kenapa kau bertanya seperti itu?” tanyanya penasaran.

“Kalau begitu..tersenyumlah untukku..berjanjilah kau akan hidup bahagia dan terus tersenyum meski aku tak ada disisimu lagi..arra?”, dia menggeleng kuat dan memelukku lagi.

“Shireo!! Kau tidak boleh meninggalkanku oppa..ANDWE!!” kini air matanya mengalir lagi.

“Jesun~ah..apakah kau tak ingin oppa bahagia?? Oppa akan bahagia dan tenang jika kau bahagia..jebal..jangan lakukan hal bodoh lagi karenaku. Aku tak sanggup melihatmu seperti ini. Hiduplah dengan baik dan carilah orang yang lebih baik dariku..jebal..”, kudengar dia semakin terisak. Kurasakan waktuku tak banyak lagi.

“Jebal..”, kataku menatap matanya dan tanpa terasa aku menangis. Untuk pertama kalinya aku menangis dihadapannya. “kumohon..”, kataku lagi.

Dia tersenyum padaku, senyuman yang manis. Dia menghapus air mataku. “Jika itu membuatmu bahagia oppa..aku akan melakukannya”, katanya lembut. Kucium keningnya, kedua matanya, pipi chubinya dan terakhir bibirnya..lembut..sangat lembut..kurasakan aku dan dia tersenyum dibalik ciuman kami. Dan itu sudah cukup untukku.


~Jesun pov

Dia mencium keningku, mataku, pipiku, dan terakhir bibirku. Kami tersenyum dibalik ciuman kami dan ketika aku membuka mataku aku tak melihatnya lagi..dia sudah pergi..pergi untuk selamanya..aku menangis..bukan karena sedih tapi aku bahagia Tuhan memberikanku kesempatan untuk bertemu dengannya untuk yang terakhir kalinya.

“Gomawo..”, gumamku sambil tersenyum tipis.


~Siwon pov

Kulihat seberkas cahaya di belakangku, sudah waktunya aku pergi.

“Gomawo..”, gumamnya dan tersenyum tipis. Itu sudah cukup untukku. Aku rela jika aku harus pergi sekarang.

“Tetaplah tersenyum chagi..kita akan bersatu lagi jika sudah waktunya, selama itu kumohon bersabarlah dan tetaplah jadi yeoja yang kubanggakan..saranghae jeongmal saranghae..”, kataku dan berjalan menuju cahaya itu.

END
Akhirnyaaaaa….end juga nic ff..jangan minta sequel lg ne, soalnya author mau bertapa dulu cari inspirasi baru..heheheJ yg mau hubungin author or minta di buatin ff bisa hubungin author di (http://www.facebook.com/DhianCubbyImooeetttBoangetttl0v3rzKiBumForeverrr) mian ne kalau gaje, seperti biasa minta komen n likenya ne..GOMAWO..




Selasa, 04 November 2014

LOVE NEVER DIE (Sequel Jebal..Remember Me Oppa)



Author             : Lee Ji Kyung
Genre              : Sad, hurt
Cast                 : Kim Je Sun
                          Choi Siwon, Super Junior Member’s
                          Choi Ye An (OC)
                          Kim Yesung, Super Junior Member’s(OC)

Hai..hai..author Lee balik nic dengan sequel permintaan kalian..Author dah baca comment kalian..makasih buat yang udah like n comment. Ini sequel dari Jebal..Remember me Oppa!! Love Never Die ini author terinspirasi dari film China, author lupa judulnya apa. Tapi jlan critanya tetap beda kok..karena ini keinginan author (Nyiksa batin istri2nya siwon oppa..) hahaha #ketawa evil ala kyuhyun..plakkk# gag usah peduliin author..
Seperti biasa minta like n commentnya, ne..jdilah pembaca yg baik..happy reading.. J



Recommended song   : T-Ara ft Davichi – We were in love
                                       Super Junior - Storm



~Je sun pov
Sekarang aku berada di dalam mobil siwon oppa, aku benar-benar lelah setelah acara pernikahan yang mendadak tadi . siwon oppa sangat keterlaluan!! Tanpa seizin dan sepengetahuanku dia sudah menyiapkan acara pernikahan!! Ckk..sempurna sekali rencananya, bagaimana bisa dia menyiapkan acara semeriah itu padahal dia baru saja mengingatku siang tadi!! #Author masuk dulu ea..ingat siwon oppa sempat hilang ingatankan?? Nac setelah ingtnnya kembali dia langsung menikahi jesun, baca Jebal Remember Me Oppa..# akh..aku lupa ye an yang menyiapkan semuanya. Mereka, jeongmal kakak-beradik yang SEMPURNA!! Menyebalkan!!

“Chagi..jangan cemberut seperti itu, lihat wajahmu itu sangat jelek kalau marah”, kata siwon oppa tersenyum puas karna telah berhasil membuatku shock dalam sehari ini!! Aku memalingkan wajahku melihat kearah jendela mobil disampingku tak ingin melihatnya karna aku yakin kini ia tengah tersenyum puas dan yang benar saja!! Aku bukannya marah padanya hanya saja aku tak sanggup melihat senyumnya yang terlalu menawan. Apakah aku bahagia? Tuntu saja!! Sangat!!

“Mianhae chagi..apa kau marah??” tanyanya cemas

“Ani oppa, aku hanya lelah..”,jawabku pelan. “Ne, kita mau kemana oppa??”,tanyaku penasaran dan kini aku tengah menatap wajahnya yang serius membawa mobil.

“Sekarang kita akan ke rumahku chagi, mian..untuk seminggu ke depan kita tidak bisa bulan madu dulu, pekerjaan di kantor menumpuk karna kemarin aku koma”, aku merasa bersalah padanya karna yang seharusnya komakan aku.

“Mianhae oppa..”,kataku lirih karena merasa bersalah dengan kecelakaan yang menimpanya. Dia tersenyum padaku, memperlihatkan lesun pipitnya yang indah.

“Untuk apa chagi?? Tak ada yang perlu di maafkan, sudah jadi tugas dan kewajibanku melindungi orang yang kucintai”, aku tersenyum mendengar perkataannya, pasti wajahku sekarang dah kayak kepiting rebus. Aku menatap jalan di depan yang kosong namun tiba-tiba saja ada sebuah mobil yang melaju sangat kencang dari arah berlawanan dengan mobil kami.

Ada apa dengan mobil itu?? Kenapa jalannya seperti itu?? Dia bergerak kekiri dan kekanan bagai orang yang mabuk saat berjalan. Oh tidak!!

“OPPA AWASSS!!!”.

BRUUUKKKKKKKK..
~Jesun pov end

~Author pov
“OPPA AWASSS!!!”, teriak jesun mengingatkan siwon.

BRUUUKKKKKKKK.. namun terlambat tabrakan tak dapat terelakkan. Kini jesun dan siwon tengah di larikan ke rumah sakit. Begitupun dengan yang menabraknya.
~Author pov end                                                 

~Siwon pov
2 hari kemudian..

“Chagi..irona”, aku membangunkan istriku sambil terisak lemah. Aku sangat takut kehilangannya. Setelah sadar aku langsung berlari menuju ruang rawat jesun. Kulihat dia mulai membuka matanya perlahan. “Chagi..!!”, teriakku gembira saat ia telah membuka matanya dengan sempurna dan tanganku tak pernah lepas menggenggam tangannya.

“Oppa.. kita dimana??”, tanyanya lemah.

“Kita di Rumah Sakit chagi, wae??”, tanyaku cemas dengan perubahan wajahnya.

“kita pulang saja, ne oppa. Aku tidak betah berlama-lama di Rumah Sakit”, jawabnya. Ada kekhawatiran yang tersirat dimatanya. Ada apa dengannya?? Batinku. Akupun mengangguk dan membawanya pergi dari Rumah Sakit ini.
~Siwon pov end

~Author pov.
Tiinngggg Toonnngggg..

“Chakkaman..”,teriak ye an dari dalam rumah. “Siapa yang datang tengah malam begini??”, gumamnya pelan. Ye an pun membukakan pintu. “EONNIII!!!”, teriaknya tak percaya.

“kenapa kau menatapku seperti itu?? Dan..suaramu sangat keras ye an!!kau membuatku terkejut!!”, Tanya je sun heran.

“Aiissshhhh..ada apa dengan yeoja menyebalkan ini??Telingaku benar2 sakit mendengar teriakannya”, je sun tersenyum melihat wajah nampyon~nya yang kesal karena ulah adiknya sendiri. Tanpa sadar dia tertawa kecil.

“Eonni..gwenchana?? aku baru saja mau membawakan bajumu ke Rumah Sakit”, jawab ye an khawatir dengan keadaan jesun.

“Ne gwenchana ye an, jangan khawatir oppamu melindungiku dengan sangat baik”,katanya sambil tersenyum.

Ye an pun ikut tersenyum, “Syukurlah..”, gumamnya pelan.
~Author pov end

~JeSun pov

Kulihat mata ye an yang agak bengkak, sepertinya dia habis menagis?? Ada apa dengannya?? Apa dia bertengkar dengan yesung namjachingunya itu?? Atau dia khawatir padaku dan siwon oppa??

“Syukurlah eonni baik-baik saja”, katanya sambil memelukku dan mulai menangis.

“Ada apa yean??”, ku lihat siwon oppa melangkah menuju kamar kami berdua sepertinya dia tidak tahan dengan adegan ye an yang memelukku. Aku tertawa pelan melihat tingkahnya yang seperti anak kecil itu. Memang sejak kejadian siwon oppa melupakanku, ye an jadi marah pada siwon oppa dan tak mau mengajaknya bicara. Hahaha..mereka benar-benar lucu.

“Aku hanya merasa senang eonni baik-baik saja”, jawabnya sambil tersenyum.

“Seharusnya kau juga mengatakan itu pada oppamu”, kataku pelan.

“Mwo??”, kata ye an sambil mengerutkan keningnya. Namun aku segera  berjalan menuju kamarku dan kamar siwon oppa, aku tak mau mendengar ocehannya lagi karna kutau dia akan marah pada siwon oppa jika aku terlalu banyak membelanya.

Aku masuk kekamar dan melihat siwon oppa tengah tertidur nyenyak. “Sepertinya dia kelelahan”, gumamku pelan. Aku berbaring di sampingnya dan menutupi tubuh kami dengan selimut. Ku dekatkan tubuhku dengan tubuhnya dan kurasaka tangannya mulai mendekapku. “Oppa..kau belum tidur??”, tanyaku terkejut karna dia tiba-tiba mendekapku.

Dia membuka matanya perlahan, “Chagi..sepertinya ye an masih marah padaku??Buktinya dia sama sekali tak memperdulikanku”, katanya dengan tatapan terluka. Kuelus pipinya lembut.

“Anii, oppa. Ye an bukannya marah padamu, dia hanya kesal”, jawabku

“Itu sama saja chagi..”, jawabnya manja. Aku tertawa kecil melihat tingkahnya.

“Tenang saja oppa, besok dia pasti tak akan marah lagi padamu. Kan oppa sendiri yang bilang, ye an tidak bisa marah terlalu lama pada oppa”, kataku menenangkannya. Dan benar saja dia mulai tersenyum dan kembali mendekapku erat. “Tidurlah oppa, bukannya besok kau mau kekantor??”, diapun mengangguk menurut dan mulai memejamkan matanya dan akupun juga mulai tertidur dalam dekapannya.
~Je sun pov end

~Siwon pov
Aku terbangun dari tidurku. `Haus sekal`i. Akupun berjalan keluar kamar untuk mengambil air minum, namun langkahku terhenti saat mendengar isakan tangis dari kamar Ye an. Ada apa dengannya?? Aku masuk kekamarnya yang ternyata tak terkunci. Ternyata dia mengigau..

“Hiikkkss..kajima oppa..”, tangisnya lagi. Aku mendekat kearahnya, sepertinya dia memeluk sebuah foto. Foto siapa itu?? Yesungkah?? “Oppa..mianhae..”, katanya lagi dalam tidurnya. Aiisshhh..awas kau yesung!! Berani skali kau membuat yeodongsaengku menangis!!

Kutarik selimut untuk menutupi tubuhnya yang kedinginan, kukecup pipinya lembut. “Uljima..saeng oppa tersayang, dan mimpilah yang indah”, Ucapku pelan. Kulihat senyuman mulai mengembang dari wajah manisnya. Matanya masih terpejam. “Aku menyayangimu..”, gumamku.

Aku meninggalkan kamar ye an dan kembali kekamarku. Kulihat wajah polos anae ku benar-benar seperti bayi. Aku tersenyum melihatnya dan mendekap tubuh mungilnya. Seakan aku tak akan melihatnya lagi. Entah kenapa air mataku perlahan mengalir. Kuhirup aroma tubuhnya yang selalu membuatku tenang dan ku kecup bibirnya sekilas dan akupun kembali tertidur.
~Siwon pov end

~ye an pov
6.45 AM Kst.
Aku terbangun dari tidur lelapku. Semalam seakan ada yang mengecup pipiku lembut. Apakah itu siwon oppa?? Sudah lama aku tak merasakan kecupan hangatnya. Biasanya saat aku mimpi buruk atau merasa tak bisa tidur dia akan mengecup pipiku dengan lembut dan aku akan tertidur pulas. Sejak eomma dan appa meninggal hanya dia yang mampu menenangkanku. “Oppa..bogosipposso”, kataku lirih.

Aku keluar kamar setelah mandi dan bersiap untuk kekantor. Ternyata meja makan sudah tertata rapi, “pasti  eonni yang menyiapkannya, dia memang kakak ipar yg baik”.

“Oh, Ye an..kau sudah bangun?”, tanyanya yang tiba2 muncul dari dalam dapur.

“Ne, eonni”, aku tersenyum melihat perkembangannya, dia sudah baikan ternyata. Mungkin sebaiknya aku bertanya padanya tentang oppa, “Eonni..Siwon oppa..”

“Oh..wonnie masih tidur, sepertinya dia sangat kelelahan. Apakah kau mau kekantor ye~ya?”, tanyanya.

“Ne, eonni”, jawabku, namun aku merasa ada yang aneh dengan eonni. Siwon oppa masih tidur?? Apa maksudnya. Aku mengerutkan dahiku karena bingung dengan ucapan je sun eonni.

“Baguslah kalau begitu, aku rasa kantor akan baik-baik saja di tanganmu. wonnie bilang dia mau kekantor hari ini, tapi kelihatannya dia sangat lelah jadi kubiarkan dia tidur.  Tenang saja besok wonnie akan masuk kerja, aku jamin itu. Jadi kau tak perlu khawatir.”, katanya yang berhasil membuat mataku hampir keluar dari tempatnya.

Apa katanya tadi?? Aku tidak salah dengarkan??, “Eonni..!!”, bentakku padanya.

“Aiissshhhh.. kau ini suka sekali berteriak ye~ya, hentikan kebiasaan burukmu itu. Kau bisa membangunkan oppamu nanti. Sudahlah, cepat kekantor kau sudah terlambat”, katanya sambil mendorongku keluar sampai di depan pintu.

“Eonni..”, kataku lirih masih dengan mengerutkan dahiku.

“Sudah, brangkatlah kau sudah terlambat”, katanya sambil tersenyum dan melambaikan tangannya seakan mengucapkan sampai jumpa lagi. Aku merasa ragu untuk berangkat kekantor, eonni benar-benar aneh saat ini. Tapi aku ada rapat hari ini jadi kuputuskan untuk tetap kekantor.

Saat tiba di kantor, `aku merasa tidak tenang melihat kelakuan  jesun eonni mungkin lebih baik meminta bantuan yesung oppa`.

Kukeluarkan ponsel dari sakuku dan menekan angka 2. “Yeoboseyo, sungie oppa biasakah kau kerumahku malam ini??”, tanyaku pada yesung oppa, namchinguku yang juga seorang psikiater.

“Ne, wae chagi?”, tanyanya lembut.

“Aku merasa ada yang tak beres dengan Je sun eonni. Bisakah oppa membantuku?”.

“Tentu, aku akan menjemputmu di kantor dan kita akan kerumahmu bersama, eotthe??”, katanya yang berhasil membuatku tersenyum. Dia memang selalu bisa di andalkan. Setelah siwon oppa tentunya.

“Ne, oppa. Aku akan menunggumu”, jawabku.
~ye an pov end

~Author pov
“Chagi.., kenapa kau tak membangunkanku?? Aku sampai telat ke kantor”, kata siwon yang baru keluar dari kamarnya. Siwon sudah terlihat rapi dengan pakean kantornya.

“Mianhae oppa, tadi tidurmu sangat pulas jadi aku tak tega membangunkanmu”, kata jesun yang berada di dapur sedang menyiapkan sarapan untuk siwon. “Lagi pula ye an sudah ke kantor tadi, jadi hari ini kau bisa beristirahat oppa”, katanya menenangkan siwon.

Siwon tersenyum melihat anae-nya yang sangat mengerti keadaannya. “Entah bagaimana aku tanpamu Kim Je Sun”, katanya lembut sambil memeluk je sun hangat. “Kajja..”.

“Mwo?”, Tanya jesun yang terkejut karena siwon kini telah menarik tangannya keluar. “Oppa!!Kita mau kemana?”

“Jalan-jalan”, siwon tersenyum menatap anae-nya, dan melajukan mobilnya ke taman.

 “Oppa..,kita ke supermarket saja ne, tidak usah jalan-jalan. Aku akn membuatkan makan malam yang special buat oppa”, kata jesun karena memang saat ini dia sedang tidak ingin kemana-mana.

“Arra.., inilah yang kusuka darimu je~ya..kau sangat dewasa dan bisa diandalkan, betapa beruntungnya aku punya istri yang luar biasa”.

“Anyi..aku yang beruntung memiliki oppa”, katan jesun sambil membelai lembut rambut siwon.
~Author pov end

~Je sun pov
Aku memilih-milih bahan makanan yang akan kumasak malam ini. “Kira2 malam ini aku masak apa, ne?” gumamku pelan.

“Bagaimana kalau kimbab dan kimchi chagi?”, ternyata siwon oppa yang ternyata mendengar perkataanku tadi.

“Ne, oppa. Bagaimana dengan spagetthi oppa? Bukankah oppa dan Ye an suka spagetty?”, tanyaku padanya karena aku pernah mendengar dia dan ye an menyukai spagetty.

“Bagaimana kau bisa tau chagi? Aku bahkan belum memberitahukannya padamu”, tanyanya terkejut dengan pernyataanku.

“Geure..tentu saja aku tau, akukan anae~mu oppa”, kataku sambil tersenyum puas melihat wajah terkejutnya. Kulihat beberapa orang kini tengah memperhatikan kami, mungkin mereka iri dengan keromantisanku dan siwon oppa. Aku tertawa kecil lalu segera mengambil bahan2 yang kubutuhkan dan berjalan menuju kasir.

“Semuanya 18.600 won agasshi”, kata kasier yang sedang melayani kami.

“Biar aku yang bayar chagi”, kata siwon oppa sambil merogoh kantontong celananya. “OMO!! Aku lupa bawa dompet chagi, eothe??”

“Kau ini oppa, selalu saja begitu. Ya sudah biar aku yang bayar”, kataku sambil menyerahkan beberapa ribuan won pada kasier. “Agasshi..”, paggilku pada kasier yang ada di depanku. Sepertinya dia sedang melamun. Ani lebih tepatnya dia terlihat heran melihatku. Ada apa dengannya? “Agasshi..”, panggilku lagi dengan suara yang lebih keras dan itu berhasil membuyarkan lamunannya.

“Akh, mianhae..ini kembaliannya”, katanya dan akupun segera berlalu dari hadapannya.

Setibanya di rumah aku segera memasak beberapa masakan dengan bahan2 yang kubeli tadi siang bersama siwon oppa. Aku memasak untuk 4 porsi karena tadi Ye An sempat menelpon katanya yesung namjachingu~nya akan mampir.

“Akhirnya selesai juga..”, kataku melihat meja makan yang sudah kutata rapi, ternyata hamper jam 7 malam. Aku segera naik kekamarku dan kamar siwon oppa yang berada di lantai 2. Kubangunkan siwon oppa yang tengah terlelap setelah aku bersiap2, dan diapun segera masuk kekamar mandi dan bersiap.

Tiiinnnngggg..Tonnnnggg..

Terdengar suara bel yang menggema di seluruh ruangan rumah. Sepertinya ye an sudah pulang, batinku. Akupun berjalan dan membuka pintu. “Eonnii..”, Ye an berhambur ke dalam pelukanku. Dan dibelakangnya terlihat yesung yang tengah membungkukkan badannya tanda dia member salam padaku.

“Kajja..Ye an, yesung oppa, kita langsung keruang makan saja”. Kataku sambil menarik tangan ye an masuk.
~Je sun pov end

~Ye an pov
“Kajja..Ye an, yesung oppa, kita langsung keruang makan saja”, kata eonni sambil menarik tanganku berjalan menuju ruang makan, aku berbalik melihat yesung oppa dia tengah menyamahi langkah kami.

Sesampainya di ruang makan aku menghentikan langkahku menatap aneh meja makan yang telah di tata rapi oleh jesun eonni. “”Wae?”, Tanya jesun eonni yang ternyata menyadari ekspresiku yang tiba2 berubah. Kulirik yesung oppa, dia juga menatap aneh meja yang ada di depan kami.

“Eonni..Kenapa ada 4 piring di meja?”,tanyaku hati2, takut menyakiti jesun eonni, karena sepertinya semua firasatku selama ini benar.

“Bukankah yesung juga ada di sini? Jadi na, neo, yesung dan siwon oppa, kita berempatkan? Kenapa kau Tanya seperti itu ye an?”, tanyanya heran dengan pertanyaanku.

“Si..siwon op..pa?”, kataku dengan terbata. Kurasakan kini tubuhku bergetar hebat mendengar ucapan jesun eonni, mataku mulai berkaca-kaca, dadaku sesak.

“Hm..dia sedang mandi, sebentar lagi juga turun”, katanya yang berhasil membuat kakiku tak mampu lagi menopang berat tubuhku. Untung ada yesung oppa yang dengan sigap menangkap tubuhku dan membantuku berdiri dengan baik.

“Eonni..ada apa denganmu?? Kenapa kau jadi begini? Jebal eonni..kau benar2 menakutiku sekarang”, kataku dengan suara yang bergetar.

“Apa maksudmu ye an”, tanyanya tak mengerti.

“Je sun..kami tau ini berat untukmu. Tapi kau harus merelakan kepergian siwon. Kau tidak boleh seperti ini”, kata yesung oppa lembut.

“Merelakan?? APA MAKSUD KALIAN DENGAN KATA MERELAKAN KEPERGIAN SIWON OPPA??”, jesun eonni mulai marah dengan perkataan yesung oppa. Yesung oppa melangkah mendekati jesun eonni setelah ia yakin aku sudah mampu mempertahankan keseimbanganku.

‘JANGAN MENDEKAT”, katanya sambil memperlihatkan ke lima jarinya tanda dia melarang yesung oppa mendekatinya. Aku mulai menangis melihat jesun eonni. “Siwon oppa ada di sini, dia ada di kamar kami. Kalian tunggu saja, dia akan segera turun”, katanya gelagapan.


“EONNII!!!! Jebal..jangan seperti ini!! SIWON OPPA SUDAH MENINGGAL EONNIII!!!Oppa sudah meninggal.., hikss..hikss..”, aku tidak bisa mengontrol emosiku lagi.

“Ye an, ada apa denganmu?? Kenapa kau seperti ini?? Aku tau kau sedang marah pada oppamu, tapi kau tidak boleh berkata seperti itu tentang oppamu!!SIWON OPPA BELUM MENINGGAL!! DIA ADA DI SINI!!”, je sun eonni mulai menangis.
~Ye an pov end

~Je sun pov
“Ye an, ada apa denganmu?? Kenapa kau seperti ini?? Aku tau kau sedang marah pada oppamu, tapi kau tidak boleh berkata seperti itu tentang oppamu!!SIWON OPPA BELUM MENINGGAL!! DIA ADA DI SINI!!”,kataku mulai tidak nyaman dengan kata2 yean dan yesung. Ada apa dengan mereka?? Jelas2 siwon oppa masih hidup, kenapa mereka berkata seperti itu?? Ini benar2 sudah keterlaluan!!

“Chagi..kenapa kau berteriak?” terdengar suara siwon oppa yang berjalan menuju arah kami. “Oh, ye~ya dan yesung hyung sudah datang? Apa aku terlambat chagi? Ada apa ini?”, tanyanya membabi buta.

“Oppa..ani, tidak ada apa2”, kataku menenangkannya sambil menggenggam tangannya.

~Author pov
“Oppa..ani, tidak ada apa2”, kata jesun menenangkan siwon sambil menggenggam tangannya. “Kalian lihatkan? Siwon oppa ada di sini, apa lagi yang kalian ingin katakan??” kata jesun, berbalik kearah yean dan yesung tanpa melapas genggamannya pada siwon. Tapi ternyata yesung dan ye an sama sekali tak melihat siapapun berada di samping jesun, mereka hanya melihat jesun menggenggam hampa udara.

“Eonni..”, paggil ye an lirih, ia tak sanggup lagi berbicara, ia hanya menangis melihat jesun yang bertingkah aneh saat ini. Sungguh saat ini ye an benar-benar tak tau harus berbuat apa.

“Jesun..jika memang benar siwon ada di sini, kenapa kami tak bisa melihatnya? Wae!!”, Tanya yesung menatap nanar yeoja yang ada di hadapannya.

“Chagi..apa yang mereka bicarakan??”, Tanya siwon tak mengerti.
“Ani oppa, lebih baik kita pergi dari sini, kajja..”, kata jesun sambil menarik tangan siwon hendak berjalan keluar.

“Eonnii..jebal, jebal eonni..jangan begini. Aku juga sedih dengan kepergian siwon oppa. Aku juga  merasa kehilangan, eonni..tapi kumohon!! Jangan seperti ini eonni..kau harus merelakan oppa. Siwon oppa sudah meninggal eonni..DIA SUDAH MENINGGAL!!!”, kata ye an putus asa dengan keadaan jesun.

~Jesun pov
“Meninggal??? Aku??”, kulihat siwon oppa menggeleng kuat kepalanya tak percaya dengan apa yang di dengarnya.

“Ani oppa, jangan dengarkan mereka!!”, kataku menenangkan siwon oppa.

“Je sun, kami mohon relakan dia”, yesung oppa semakin mendesak keyakinannya.

“DIAM KAU!!!”, bentakku pada yesung oppa.

“Andwee!!ANDWEE!!!!”, kulihat siwon oppa memegang kepalanya yang terlihat sakit sambil berlari keluar.

“Oppa..”, aku mencoba mengejarnya.


~Ye an Pov
“Oppa..”, kulihat jesun eonni ingin berlari keluar seakan mengejar sesuatu. Namun aku segera berlari kearahnya dan memeluknya erat hingga kami jatuh terduduk.

“Jebal eonni..jangan seperti ini..”

“OPPA…OPPAAAAA!!!”, jesun eonni menangis sambil berteriak kearah pintu depan seakan ada seseorang disana yang sedang berlari menjauh. Siwon oppakah itu?? Jika itu memang oppa, jebal oppa biarkan kami hidup tenang, kembalilah ke alammu. Jebal..hikss..
“Eonnii..”, lirihku namun eonni masih merontah. Ku eratkan dekapanku padanya dan kulihat
yesung oppa menyuntikkan obat penenang padanya.

“Kajima oppa..kajima..”, lirihnya. Hingga akhirnya ia terlelap dalam pelukanku. Aku masih terisak melihat keadaan eonni. Yesung oppa mulai mengangkat jesun eonni dan menidurkannya di kasur king size milik siwon oppa.

“Benarkan oppa, dugaanku memang benar. Selama ini eonni masih menganggap oppa masih hidup”, kataku pada yesung oppa saat kami tengah berada di ruang tengah.

“Huuffffttttttttttttttttt…sepertinya keadaan jesun lebih parah dari perkiraanku, Ye~ya”, kata yesung oppa yang berhasil membuat air mataku yang tadinya sudah berhenti kini kembali mengalir deras.


“Eotthokhe oppa?? Aku tidak ingin kehilangan lagi. Sudah cukup aku kehilangan eomma, appa, dan siwon oppa. Aku tidak ingin kehilangan jesun eonni juga oppa..”, kataku yang mulai terisak. Yesung oppa membawaku dalam dekapannya.


“Uljima chagi, kita harus berusaha agar jesun bisa kembali seperti semula. Aku akan membantumu.” Yesung oppa memelukku erat dan aku mulai menangis dalam pelukannya.


~Author pov
Ye an dan Yesung kembali ke kamar jesun untuk melihat keadaannya. Namun betapa terkejutnya mereka saat melihat kamar yang biasa di tempati oleh orang yang dia anggap eonni kandungnya sendiri tidak berada di dalam kamar tersebut.

“Oppa!!Eonni kemana?” Tanya yean panic.

“kajja..”kata yesung sambil menarik tangan yean. Mobil ferari merah milik yesung melaju lambat di jalan, mereka memperhatikan setiap sudut jalan bukan jalan..tapi setiap orang yang ada di jalan yang mereka lintasi berharap menemukan sosok jesun diantara sejuta orang yang ada di jalan seol ini.

Yean menyipitkan matanya pada salah satu supermarket yang mereka lintasan, matanya seperti menangkap sosok yang sangat di kenalnya itu, “Eonni..!!!”, teriak yean dan berhasil membuat yesung membanting stir dan menghentikan laju mobilnya karena terkejut dengan teriakan yean yang tiba-tiba.

“Chagi kau ingin membunuh kita berdua, eoh?”, kata yesung mendelik marah pada yean namun yean menghiraukannya dan segera berlari keluar mobil, yesung yang bingung dengan sikap yeojanya hanya menggeleng dan segera menyusul yeojanya.


~Jesun pov
“Agasshhiii…kau ingat padaku?aku yang kemarin datang bersama nampyon-ku berbelanja di sini, apa kau ingat?”, tanyaku pada yeoja pemegang kasier yang ada di supermarket tempatku dan siwon oppa berbelanja kemarin. Aku yakin yesung dan yean berbohong padaku. Aku akan memastikan semuanya.

“Mianhae  agashi kau telah menghambat pekerjaanku, apa kau tidak lihat dibelakangmu banyak orang yang mengantri?”, kata yeoja yg ternyata bernama Park Ji eun itu. Tertulis jelas pada papan nama yang melekat di dada kirinya.

“Nona Park ji eun, aku mohon tolong aku. Nampyonku menghilang dan aku tidak tau dia kemana? Tidak bisakah kau mengingatku? Kemarin aku kesini dengannya!!! Coba kau ingat!!”, aku mulai kehilangan kontrolku. Aku sungguh frustasi sekarang! Aku sudah mencari siwon oppa kemana-mana namun aku sama sekali tak menemukannya. Tempat ini satu-satunya tempat aku dan siwon oppa pergi. Aku berbalik kearah sudut atas dekat kasier ini. `Ada kamera CCTV`, batinku mulai bersorak. Pasti kemarin aku dan siwon oppa terekam pada CCTV itu! “Ji eun agasshi jika kau tidak mengingatku setidaknya perlihatkan CCTV itu padaku, jebal..”,aku mulai memohon dan menangis.

“SATPAMM!!SATPAMMM!!”, teriak yeoja itu. SHIT!!, “Bawa agasshhi ini keluar dia sudah manghambat pekerjaanku!”, katanya sambil mengarahkan telunjuknya padaku saat satpam datang.

Satpam itu segera menyeretku menjauh dari ji eun. “ANDWEE!!Aku harus tau dimana suamiku!!” Aku memberontak berusaha melepaskan pegangan satpan yang menyeretku keluar. “Chakkaman..!!!”, teriakku yang berhasil membuat semua orang menatapku. “Jebal..ajusshii..”, kataku lirih sambil memohon pada satpam itu. “Aku hanya ingin tau keberadaan suamiku..hiikkss..hiikkss.., aku hanya ingin memastikan perkataan semua orang tentangnya salah..hiks..”, aku menangis tersedu-sedu.

Satpam itu ibah melihatku dan dia pun membawaku kembali pada yeoja pemegang kasier itu. “Apa kau mengingat agasshi ini? Sudah katakana saja agar dia bisa pergi dengan tenang”, katanya pada yeoja itu.

“Huffttt..”, kulihat ji eun menghembuskan nafasnya pelan. “Nde, aku mengingatnya. Dengan sikapnya yang aneh kemarin, sangat mudah mengingatnya”, aku mengerutkan kening mendengar kata-katanya dan mencoba mencerna setiap kata yang dikeluarkannya. “Kemarin dia berbelanja beberapa bahan makanan. Dan anehnya dia berbicara sendiri. Tidak ada seorangpun yang menemaninya, dia datang sendiri dan berbicara sendiri. Ku rasa anda perlu ke rumah sakit agashi”.

“MWO!!!MWOYA!!!DASAR PEMBOHONG!!JELAS-JELAS KEMARIN AKU DATANG BERSAMA SUAMIKU!!JANGAN MEMBOHONGIKU!!”, aku mulai muak dengan semua orang sekarang. Satpam itu mulai memegangiku dan membawaku keluar. Kulihat semua orang yang ada di tempat itu menatapku ibah. “ANDWEEE!!ANDWEEEE!!!”,

“Eonni..”, kudengar seseorang memanggilku dan mulai mendekap tubuhku. “Mianhae ajusshi dia eonniku”, kata yean dan satpan itupun melepas pegangannya padaku.

“Jaga dia baik-baik, sepertinya dia butuh psikiater”, kata ajusshi itu pada yean. BRENGSEK!!AKU TIDAK GILA!!Aku mulai memberontak dalam pelukan ye an.

“ANDWE!!ANDWWEEE!!!Hikkss..hikkss..”, namun ye an makin mempererat pelukannya dan ikut terisak.

“Jebal eonni..jangan begini..jebal..”, katanya sambil menangis. Sekilas aku kembali mengingat kejadian-kemarin. Saat aku pulang kerumah dan menyapa yean yang terkejut melihatku..saat aku tidur di kamar siwon oppa..saat aku berbelanja..OMONA!!Tidak mungkin..hikkss..ini tidak mungkin!!Tidak ada siwon oppa disampingku, tidak ada..

“Andwe..ANDWEE!!!”, teriakku histeris dan semua menjadi gelap.

~Flashback
“OPPA AWASSS!!!”, teriak jesun mengingatkan siwon.



BRUUUKKKKKKKK.. namun terlambat tabrakan tak dapat terelakkan. Kini jesun dan siwon tengah di larikan ke rumah sakit. Begitupun dengan yang menabraknya. Ternyata orang yang menabrak mobil siwon dan jesun meninggal ditempat kejadian.

Ambulance mulai datang dan menggiring tubuh jesun dan siwon yang berlumuran darah ke rumah sakit terdekat dari lokasi kejadian.

“Bagaimana keadaan mereka uisa?” Tanya ye an pada uisa yang baru keluar dari UGD tempat jesun dan siwon di operasi. Ye an mendapat telepon dari suster beberapa menit setelah kecelakaan itu terjadi, dan dengan ditemani oleh yesung yean langsung menuju rumah sakit.

“Mianhae..jeongmal mianhae agashii..Choi agasshi bisa diselamatkan namun untuk tuan Choi..”, uisa itu menghembuskan nafasnya perlahan dan dengan berat hati dia pun berkata, “Anda harus tabah agasshii, tuan choi telah damai bersama yang di atas”, kata uisa sambil menepuk pundak yean dan berlalu dari hadapan yean dan yesung.

Tubuh yean gemetar, butiran bening mulai menetes dari mata indahnya tatapannya kosong kedepan dan dengan sigap yesung memeluk yean dengan erat membiarkan yeojanya itu menangis tersedu-sedu dalam pelukannya.

Yesung menggenggam erat tangan yean yang menatap kosong nisan yang ada dihadapannya, air matanya kini telah kering. Hatinya sungguh hancur membaca nama yang tertera pada nisan itu, CHOI SIWON 7 april 1986 – 9 September 2012.

“Kita harus memberitahu jesun tentang siwon, chagi..”, kata yesun lembut.

“Tidak sekarang oppa..”, lirihnya yang nyaris tak terdengar.

“Oppa..”,terdengar suara seorang yeoja tepat di belakang yesung dan yean.

Mata yean membulat melihat siapa yeoja itu, “Eonni..eotthe..?”, kata yean terputus karna kini jesun sudah menghambur dan menangis tersedu-sedu memeluk nisan yang ada di hadapannya.

“Andwe!!ANDWEE!!Oppa..kajima..KAJIMA OPPA!!Kau berjanji padaku tidak akan meninggalkanku!!Oppa..irona..jangan tinggalkan aku..hikkss..oppa..”

“Eonni..ikhlaskan oppa eonni..”, kata yean sambil memeluk jesun dan mulai menangis entah untuk yg keberapa kalinya.

“Shireo!!Siwon oppa belum meninggall!!DIA BELUM MENINGGALLL!!!Apa yg kalian lakukan padanya??!!kenapa kalian mengurungnya di tempat yang gelap ini!!WAE!!Keluarkan dia!!KELUARKAN!!”, bentak jesun pada yesung dan yean yang hanya menatapnya iba.

“Jesun..kau harus merela..”
“ANDWE!!Siwon oppa pasti kedinginan di dalam sana, cepat yesung-ah bantu aku menggali makam ini. CEPATT!!!”, kata jesun histeris sambil menggali makam yang belum kering itu. Ye an sungguh tak sanggup melihatnya. Dengan sekuat tenaga dia menarik tangan jesun agar berdiri berhadapan dengannya dan

PLAAKKKK..Tangan yean mendarat tepat di pipi jesun. “Jebal eonni!!Sadarlah!!Siwon oppa sudah meninggall!!DIA SUDAH MENINGGALL!!!”, bentak yean frustasi menghadapi sikap jesun.

Jesun menggeleng kepalanya lemah dan terjaatuh tepat di hadapan nisan siwon,”Tidak mungkin..ini tidak mungkinn”, lirihnya dan diapun pingsan tepat di atas makam siwon.

END

Weits…akhirnya, siwon oppa mianhae..aku tak bermaksud membuatmu meninggal hehehe..*di tabok ma siwoniest*. Ada yang minta sequel lg gag??hehehe..author lgi suka JeWon Couple nic.. Author gag bkalan tau pengen kalian kalau klian gag comment..so Seperti biasa readers minta COMENT n LIKE-nya ne..GOMAWO J