Selasa, 04 November 2014

LOVE NEVER DIE (Sequel Jebal..Remember Me Oppa)



Author             : Lee Ji Kyung
Genre              : Sad, hurt
Cast                 : Kim Je Sun
                          Choi Siwon, Super Junior Member’s
                          Choi Ye An (OC)
                          Kim Yesung, Super Junior Member’s(OC)

Hai..hai..author Lee balik nic dengan sequel permintaan kalian..Author dah baca comment kalian..makasih buat yang udah like n comment. Ini sequel dari Jebal..Remember me Oppa!! Love Never Die ini author terinspirasi dari film China, author lupa judulnya apa. Tapi jlan critanya tetap beda kok..karena ini keinginan author (Nyiksa batin istri2nya siwon oppa..) hahaha #ketawa evil ala kyuhyun..plakkk# gag usah peduliin author..
Seperti biasa minta like n commentnya, ne..jdilah pembaca yg baik..happy reading.. J



Recommended song   : T-Ara ft Davichi – We were in love
                                       Super Junior - Storm



~Je sun pov
Sekarang aku berada di dalam mobil siwon oppa, aku benar-benar lelah setelah acara pernikahan yang mendadak tadi . siwon oppa sangat keterlaluan!! Tanpa seizin dan sepengetahuanku dia sudah menyiapkan acara pernikahan!! Ckk..sempurna sekali rencananya, bagaimana bisa dia menyiapkan acara semeriah itu padahal dia baru saja mengingatku siang tadi!! #Author masuk dulu ea..ingat siwon oppa sempat hilang ingatankan?? Nac setelah ingtnnya kembali dia langsung menikahi jesun, baca Jebal Remember Me Oppa..# akh..aku lupa ye an yang menyiapkan semuanya. Mereka, jeongmal kakak-beradik yang SEMPURNA!! Menyebalkan!!

“Chagi..jangan cemberut seperti itu, lihat wajahmu itu sangat jelek kalau marah”, kata siwon oppa tersenyum puas karna telah berhasil membuatku shock dalam sehari ini!! Aku memalingkan wajahku melihat kearah jendela mobil disampingku tak ingin melihatnya karna aku yakin kini ia tengah tersenyum puas dan yang benar saja!! Aku bukannya marah padanya hanya saja aku tak sanggup melihat senyumnya yang terlalu menawan. Apakah aku bahagia? Tuntu saja!! Sangat!!

“Mianhae chagi..apa kau marah??” tanyanya cemas

“Ani oppa, aku hanya lelah..”,jawabku pelan. “Ne, kita mau kemana oppa??”,tanyaku penasaran dan kini aku tengah menatap wajahnya yang serius membawa mobil.

“Sekarang kita akan ke rumahku chagi, mian..untuk seminggu ke depan kita tidak bisa bulan madu dulu, pekerjaan di kantor menumpuk karna kemarin aku koma”, aku merasa bersalah padanya karna yang seharusnya komakan aku.

“Mianhae oppa..”,kataku lirih karena merasa bersalah dengan kecelakaan yang menimpanya. Dia tersenyum padaku, memperlihatkan lesun pipitnya yang indah.

“Untuk apa chagi?? Tak ada yang perlu di maafkan, sudah jadi tugas dan kewajibanku melindungi orang yang kucintai”, aku tersenyum mendengar perkataannya, pasti wajahku sekarang dah kayak kepiting rebus. Aku menatap jalan di depan yang kosong namun tiba-tiba saja ada sebuah mobil yang melaju sangat kencang dari arah berlawanan dengan mobil kami.

Ada apa dengan mobil itu?? Kenapa jalannya seperti itu?? Dia bergerak kekiri dan kekanan bagai orang yang mabuk saat berjalan. Oh tidak!!

“OPPA AWASSS!!!”.

BRUUUKKKKKKKK..
~Jesun pov end

~Author pov
“OPPA AWASSS!!!”, teriak jesun mengingatkan siwon.

BRUUUKKKKKKKK.. namun terlambat tabrakan tak dapat terelakkan. Kini jesun dan siwon tengah di larikan ke rumah sakit. Begitupun dengan yang menabraknya.
~Author pov end                                                 

~Siwon pov
2 hari kemudian..

“Chagi..irona”, aku membangunkan istriku sambil terisak lemah. Aku sangat takut kehilangannya. Setelah sadar aku langsung berlari menuju ruang rawat jesun. Kulihat dia mulai membuka matanya perlahan. “Chagi..!!”, teriakku gembira saat ia telah membuka matanya dengan sempurna dan tanganku tak pernah lepas menggenggam tangannya.

“Oppa.. kita dimana??”, tanyanya lemah.

“Kita di Rumah Sakit chagi, wae??”, tanyaku cemas dengan perubahan wajahnya.

“kita pulang saja, ne oppa. Aku tidak betah berlama-lama di Rumah Sakit”, jawabnya. Ada kekhawatiran yang tersirat dimatanya. Ada apa dengannya?? Batinku. Akupun mengangguk dan membawanya pergi dari Rumah Sakit ini.
~Siwon pov end

~Author pov.
Tiinngggg Toonnngggg..

“Chakkaman..”,teriak ye an dari dalam rumah. “Siapa yang datang tengah malam begini??”, gumamnya pelan. Ye an pun membukakan pintu. “EONNIII!!!”, teriaknya tak percaya.

“kenapa kau menatapku seperti itu?? Dan..suaramu sangat keras ye an!!kau membuatku terkejut!!”, Tanya je sun heran.

“Aiissshhhh..ada apa dengan yeoja menyebalkan ini??Telingaku benar2 sakit mendengar teriakannya”, je sun tersenyum melihat wajah nampyon~nya yang kesal karena ulah adiknya sendiri. Tanpa sadar dia tertawa kecil.

“Eonni..gwenchana?? aku baru saja mau membawakan bajumu ke Rumah Sakit”, jawab ye an khawatir dengan keadaan jesun.

“Ne gwenchana ye an, jangan khawatir oppamu melindungiku dengan sangat baik”,katanya sambil tersenyum.

Ye an pun ikut tersenyum, “Syukurlah..”, gumamnya pelan.
~Author pov end

~JeSun pov

Kulihat mata ye an yang agak bengkak, sepertinya dia habis menagis?? Ada apa dengannya?? Apa dia bertengkar dengan yesung namjachingunya itu?? Atau dia khawatir padaku dan siwon oppa??

“Syukurlah eonni baik-baik saja”, katanya sambil memelukku dan mulai menangis.

“Ada apa yean??”, ku lihat siwon oppa melangkah menuju kamar kami berdua sepertinya dia tidak tahan dengan adegan ye an yang memelukku. Aku tertawa pelan melihat tingkahnya yang seperti anak kecil itu. Memang sejak kejadian siwon oppa melupakanku, ye an jadi marah pada siwon oppa dan tak mau mengajaknya bicara. Hahaha..mereka benar-benar lucu.

“Aku hanya merasa senang eonni baik-baik saja”, jawabnya sambil tersenyum.

“Seharusnya kau juga mengatakan itu pada oppamu”, kataku pelan.

“Mwo??”, kata ye an sambil mengerutkan keningnya. Namun aku segera  berjalan menuju kamarku dan kamar siwon oppa, aku tak mau mendengar ocehannya lagi karna kutau dia akan marah pada siwon oppa jika aku terlalu banyak membelanya.

Aku masuk kekamar dan melihat siwon oppa tengah tertidur nyenyak. “Sepertinya dia kelelahan”, gumamku pelan. Aku berbaring di sampingnya dan menutupi tubuh kami dengan selimut. Ku dekatkan tubuhku dengan tubuhnya dan kurasaka tangannya mulai mendekapku. “Oppa..kau belum tidur??”, tanyaku terkejut karna dia tiba-tiba mendekapku.

Dia membuka matanya perlahan, “Chagi..sepertinya ye an masih marah padaku??Buktinya dia sama sekali tak memperdulikanku”, katanya dengan tatapan terluka. Kuelus pipinya lembut.

“Anii, oppa. Ye an bukannya marah padamu, dia hanya kesal”, jawabku

“Itu sama saja chagi..”, jawabnya manja. Aku tertawa kecil melihat tingkahnya.

“Tenang saja oppa, besok dia pasti tak akan marah lagi padamu. Kan oppa sendiri yang bilang, ye an tidak bisa marah terlalu lama pada oppa”, kataku menenangkannya. Dan benar saja dia mulai tersenyum dan kembali mendekapku erat. “Tidurlah oppa, bukannya besok kau mau kekantor??”, diapun mengangguk menurut dan mulai memejamkan matanya dan akupun juga mulai tertidur dalam dekapannya.
~Je sun pov end

~Siwon pov
Aku terbangun dari tidurku. `Haus sekal`i. Akupun berjalan keluar kamar untuk mengambil air minum, namun langkahku terhenti saat mendengar isakan tangis dari kamar Ye an. Ada apa dengannya?? Aku masuk kekamarnya yang ternyata tak terkunci. Ternyata dia mengigau..

“Hiikkkss..kajima oppa..”, tangisnya lagi. Aku mendekat kearahnya, sepertinya dia memeluk sebuah foto. Foto siapa itu?? Yesungkah?? “Oppa..mianhae..”, katanya lagi dalam tidurnya. Aiisshhh..awas kau yesung!! Berani skali kau membuat yeodongsaengku menangis!!

Kutarik selimut untuk menutupi tubuhnya yang kedinginan, kukecup pipinya lembut. “Uljima..saeng oppa tersayang, dan mimpilah yang indah”, Ucapku pelan. Kulihat senyuman mulai mengembang dari wajah manisnya. Matanya masih terpejam. “Aku menyayangimu..”, gumamku.

Aku meninggalkan kamar ye an dan kembali kekamarku. Kulihat wajah polos anae ku benar-benar seperti bayi. Aku tersenyum melihatnya dan mendekap tubuh mungilnya. Seakan aku tak akan melihatnya lagi. Entah kenapa air mataku perlahan mengalir. Kuhirup aroma tubuhnya yang selalu membuatku tenang dan ku kecup bibirnya sekilas dan akupun kembali tertidur.
~Siwon pov end

~ye an pov
6.45 AM Kst.
Aku terbangun dari tidur lelapku. Semalam seakan ada yang mengecup pipiku lembut. Apakah itu siwon oppa?? Sudah lama aku tak merasakan kecupan hangatnya. Biasanya saat aku mimpi buruk atau merasa tak bisa tidur dia akan mengecup pipiku dengan lembut dan aku akan tertidur pulas. Sejak eomma dan appa meninggal hanya dia yang mampu menenangkanku. “Oppa..bogosipposso”, kataku lirih.

Aku keluar kamar setelah mandi dan bersiap untuk kekantor. Ternyata meja makan sudah tertata rapi, “pasti  eonni yang menyiapkannya, dia memang kakak ipar yg baik”.

“Oh, Ye an..kau sudah bangun?”, tanyanya yang tiba2 muncul dari dalam dapur.

“Ne, eonni”, aku tersenyum melihat perkembangannya, dia sudah baikan ternyata. Mungkin sebaiknya aku bertanya padanya tentang oppa, “Eonni..Siwon oppa..”

“Oh..wonnie masih tidur, sepertinya dia sangat kelelahan. Apakah kau mau kekantor ye~ya?”, tanyanya.

“Ne, eonni”, jawabku, namun aku merasa ada yang aneh dengan eonni. Siwon oppa masih tidur?? Apa maksudnya. Aku mengerutkan dahiku karena bingung dengan ucapan je sun eonni.

“Baguslah kalau begitu, aku rasa kantor akan baik-baik saja di tanganmu. wonnie bilang dia mau kekantor hari ini, tapi kelihatannya dia sangat lelah jadi kubiarkan dia tidur.  Tenang saja besok wonnie akan masuk kerja, aku jamin itu. Jadi kau tak perlu khawatir.”, katanya yang berhasil membuat mataku hampir keluar dari tempatnya.

Apa katanya tadi?? Aku tidak salah dengarkan??, “Eonni..!!”, bentakku padanya.

“Aiissshhhh.. kau ini suka sekali berteriak ye~ya, hentikan kebiasaan burukmu itu. Kau bisa membangunkan oppamu nanti. Sudahlah, cepat kekantor kau sudah terlambat”, katanya sambil mendorongku keluar sampai di depan pintu.

“Eonni..”, kataku lirih masih dengan mengerutkan dahiku.

“Sudah, brangkatlah kau sudah terlambat”, katanya sambil tersenyum dan melambaikan tangannya seakan mengucapkan sampai jumpa lagi. Aku merasa ragu untuk berangkat kekantor, eonni benar-benar aneh saat ini. Tapi aku ada rapat hari ini jadi kuputuskan untuk tetap kekantor.

Saat tiba di kantor, `aku merasa tidak tenang melihat kelakuan  jesun eonni mungkin lebih baik meminta bantuan yesung oppa`.

Kukeluarkan ponsel dari sakuku dan menekan angka 2. “Yeoboseyo, sungie oppa biasakah kau kerumahku malam ini??”, tanyaku pada yesung oppa, namchinguku yang juga seorang psikiater.

“Ne, wae chagi?”, tanyanya lembut.

“Aku merasa ada yang tak beres dengan Je sun eonni. Bisakah oppa membantuku?”.

“Tentu, aku akan menjemputmu di kantor dan kita akan kerumahmu bersama, eotthe??”, katanya yang berhasil membuatku tersenyum. Dia memang selalu bisa di andalkan. Setelah siwon oppa tentunya.

“Ne, oppa. Aku akan menunggumu”, jawabku.
~ye an pov end

~Author pov
“Chagi.., kenapa kau tak membangunkanku?? Aku sampai telat ke kantor”, kata siwon yang baru keluar dari kamarnya. Siwon sudah terlihat rapi dengan pakean kantornya.

“Mianhae oppa, tadi tidurmu sangat pulas jadi aku tak tega membangunkanmu”, kata jesun yang berada di dapur sedang menyiapkan sarapan untuk siwon. “Lagi pula ye an sudah ke kantor tadi, jadi hari ini kau bisa beristirahat oppa”, katanya menenangkan siwon.

Siwon tersenyum melihat anae-nya yang sangat mengerti keadaannya. “Entah bagaimana aku tanpamu Kim Je Sun”, katanya lembut sambil memeluk je sun hangat. “Kajja..”.

“Mwo?”, Tanya jesun yang terkejut karena siwon kini telah menarik tangannya keluar. “Oppa!!Kita mau kemana?”

“Jalan-jalan”, siwon tersenyum menatap anae-nya, dan melajukan mobilnya ke taman.

 “Oppa..,kita ke supermarket saja ne, tidak usah jalan-jalan. Aku akn membuatkan makan malam yang special buat oppa”, kata jesun karena memang saat ini dia sedang tidak ingin kemana-mana.

“Arra.., inilah yang kusuka darimu je~ya..kau sangat dewasa dan bisa diandalkan, betapa beruntungnya aku punya istri yang luar biasa”.

“Anyi..aku yang beruntung memiliki oppa”, katan jesun sambil membelai lembut rambut siwon.
~Author pov end

~Je sun pov
Aku memilih-milih bahan makanan yang akan kumasak malam ini. “Kira2 malam ini aku masak apa, ne?” gumamku pelan.

“Bagaimana kalau kimbab dan kimchi chagi?”, ternyata siwon oppa yang ternyata mendengar perkataanku tadi.

“Ne, oppa. Bagaimana dengan spagetthi oppa? Bukankah oppa dan Ye an suka spagetty?”, tanyaku padanya karena aku pernah mendengar dia dan ye an menyukai spagetty.

“Bagaimana kau bisa tau chagi? Aku bahkan belum memberitahukannya padamu”, tanyanya terkejut dengan pernyataanku.

“Geure..tentu saja aku tau, akukan anae~mu oppa”, kataku sambil tersenyum puas melihat wajah terkejutnya. Kulihat beberapa orang kini tengah memperhatikan kami, mungkin mereka iri dengan keromantisanku dan siwon oppa. Aku tertawa kecil lalu segera mengambil bahan2 yang kubutuhkan dan berjalan menuju kasir.

“Semuanya 18.600 won agasshi”, kata kasier yang sedang melayani kami.

“Biar aku yang bayar chagi”, kata siwon oppa sambil merogoh kantontong celananya. “OMO!! Aku lupa bawa dompet chagi, eothe??”

“Kau ini oppa, selalu saja begitu. Ya sudah biar aku yang bayar”, kataku sambil menyerahkan beberapa ribuan won pada kasier. “Agasshi..”, paggilku pada kasier yang ada di depanku. Sepertinya dia sedang melamun. Ani lebih tepatnya dia terlihat heran melihatku. Ada apa dengannya? “Agasshi..”, panggilku lagi dengan suara yang lebih keras dan itu berhasil membuyarkan lamunannya.

“Akh, mianhae..ini kembaliannya”, katanya dan akupun segera berlalu dari hadapannya.

Setibanya di rumah aku segera memasak beberapa masakan dengan bahan2 yang kubeli tadi siang bersama siwon oppa. Aku memasak untuk 4 porsi karena tadi Ye An sempat menelpon katanya yesung namjachingu~nya akan mampir.

“Akhirnya selesai juga..”, kataku melihat meja makan yang sudah kutata rapi, ternyata hamper jam 7 malam. Aku segera naik kekamarku dan kamar siwon oppa yang berada di lantai 2. Kubangunkan siwon oppa yang tengah terlelap setelah aku bersiap2, dan diapun segera masuk kekamar mandi dan bersiap.

Tiiinnnngggg..Tonnnnggg..

Terdengar suara bel yang menggema di seluruh ruangan rumah. Sepertinya ye an sudah pulang, batinku. Akupun berjalan dan membuka pintu. “Eonnii..”, Ye an berhambur ke dalam pelukanku. Dan dibelakangnya terlihat yesung yang tengah membungkukkan badannya tanda dia member salam padaku.

“Kajja..Ye an, yesung oppa, kita langsung keruang makan saja”. Kataku sambil menarik tangan ye an masuk.
~Je sun pov end

~Ye an pov
“Kajja..Ye an, yesung oppa, kita langsung keruang makan saja”, kata eonni sambil menarik tanganku berjalan menuju ruang makan, aku berbalik melihat yesung oppa dia tengah menyamahi langkah kami.

Sesampainya di ruang makan aku menghentikan langkahku menatap aneh meja makan yang telah di tata rapi oleh jesun eonni. “”Wae?”, Tanya jesun eonni yang ternyata menyadari ekspresiku yang tiba2 berubah. Kulirik yesung oppa, dia juga menatap aneh meja yang ada di depan kami.

“Eonni..Kenapa ada 4 piring di meja?”,tanyaku hati2, takut menyakiti jesun eonni, karena sepertinya semua firasatku selama ini benar.

“Bukankah yesung juga ada di sini? Jadi na, neo, yesung dan siwon oppa, kita berempatkan? Kenapa kau Tanya seperti itu ye an?”, tanyanya heran dengan pertanyaanku.

“Si..siwon op..pa?”, kataku dengan terbata. Kurasakan kini tubuhku bergetar hebat mendengar ucapan jesun eonni, mataku mulai berkaca-kaca, dadaku sesak.

“Hm..dia sedang mandi, sebentar lagi juga turun”, katanya yang berhasil membuat kakiku tak mampu lagi menopang berat tubuhku. Untung ada yesung oppa yang dengan sigap menangkap tubuhku dan membantuku berdiri dengan baik.

“Eonni..ada apa denganmu?? Kenapa kau jadi begini? Jebal eonni..kau benar2 menakutiku sekarang”, kataku dengan suara yang bergetar.

“Apa maksudmu ye an”, tanyanya tak mengerti.

“Je sun..kami tau ini berat untukmu. Tapi kau harus merelakan kepergian siwon. Kau tidak boleh seperti ini”, kata yesung oppa lembut.

“Merelakan?? APA MAKSUD KALIAN DENGAN KATA MERELAKAN KEPERGIAN SIWON OPPA??”, jesun eonni mulai marah dengan perkataan yesung oppa. Yesung oppa melangkah mendekati jesun eonni setelah ia yakin aku sudah mampu mempertahankan keseimbanganku.

‘JANGAN MENDEKAT”, katanya sambil memperlihatkan ke lima jarinya tanda dia melarang yesung oppa mendekatinya. Aku mulai menangis melihat jesun eonni. “Siwon oppa ada di sini, dia ada di kamar kami. Kalian tunggu saja, dia akan segera turun”, katanya gelagapan.


“EONNII!!!! Jebal..jangan seperti ini!! SIWON OPPA SUDAH MENINGGAL EONNIII!!!Oppa sudah meninggal.., hikss..hikss..”, aku tidak bisa mengontrol emosiku lagi.

“Ye an, ada apa denganmu?? Kenapa kau seperti ini?? Aku tau kau sedang marah pada oppamu, tapi kau tidak boleh berkata seperti itu tentang oppamu!!SIWON OPPA BELUM MENINGGAL!! DIA ADA DI SINI!!”, je sun eonni mulai menangis.
~Ye an pov end

~Je sun pov
“Ye an, ada apa denganmu?? Kenapa kau seperti ini?? Aku tau kau sedang marah pada oppamu, tapi kau tidak boleh berkata seperti itu tentang oppamu!!SIWON OPPA BELUM MENINGGAL!! DIA ADA DI SINI!!”,kataku mulai tidak nyaman dengan kata2 yean dan yesung. Ada apa dengan mereka?? Jelas2 siwon oppa masih hidup, kenapa mereka berkata seperti itu?? Ini benar2 sudah keterlaluan!!

“Chagi..kenapa kau berteriak?” terdengar suara siwon oppa yang berjalan menuju arah kami. “Oh, ye~ya dan yesung hyung sudah datang? Apa aku terlambat chagi? Ada apa ini?”, tanyanya membabi buta.

“Oppa..ani, tidak ada apa2”, kataku menenangkannya sambil menggenggam tangannya.

~Author pov
“Oppa..ani, tidak ada apa2”, kata jesun menenangkan siwon sambil menggenggam tangannya. “Kalian lihatkan? Siwon oppa ada di sini, apa lagi yang kalian ingin katakan??” kata jesun, berbalik kearah yean dan yesung tanpa melapas genggamannya pada siwon. Tapi ternyata yesung dan ye an sama sekali tak melihat siapapun berada di samping jesun, mereka hanya melihat jesun menggenggam hampa udara.

“Eonni..”, paggil ye an lirih, ia tak sanggup lagi berbicara, ia hanya menangis melihat jesun yang bertingkah aneh saat ini. Sungguh saat ini ye an benar-benar tak tau harus berbuat apa.

“Jesun..jika memang benar siwon ada di sini, kenapa kami tak bisa melihatnya? Wae!!”, Tanya yesung menatap nanar yeoja yang ada di hadapannya.

“Chagi..apa yang mereka bicarakan??”, Tanya siwon tak mengerti.
“Ani oppa, lebih baik kita pergi dari sini, kajja..”, kata jesun sambil menarik tangan siwon hendak berjalan keluar.

“Eonnii..jebal, jebal eonni..jangan begini. Aku juga sedih dengan kepergian siwon oppa. Aku juga  merasa kehilangan, eonni..tapi kumohon!! Jangan seperti ini eonni..kau harus merelakan oppa. Siwon oppa sudah meninggal eonni..DIA SUDAH MENINGGAL!!!”, kata ye an putus asa dengan keadaan jesun.

~Jesun pov
“Meninggal??? Aku??”, kulihat siwon oppa menggeleng kuat kepalanya tak percaya dengan apa yang di dengarnya.

“Ani oppa, jangan dengarkan mereka!!”, kataku menenangkan siwon oppa.

“Je sun, kami mohon relakan dia”, yesung oppa semakin mendesak keyakinannya.

“DIAM KAU!!!”, bentakku pada yesung oppa.

“Andwee!!ANDWEE!!!!”, kulihat siwon oppa memegang kepalanya yang terlihat sakit sambil berlari keluar.

“Oppa..”, aku mencoba mengejarnya.


~Ye an Pov
“Oppa..”, kulihat jesun eonni ingin berlari keluar seakan mengejar sesuatu. Namun aku segera berlari kearahnya dan memeluknya erat hingga kami jatuh terduduk.

“Jebal eonni..jangan seperti ini..”

“OPPA…OPPAAAAA!!!”, jesun eonni menangis sambil berteriak kearah pintu depan seakan ada seseorang disana yang sedang berlari menjauh. Siwon oppakah itu?? Jika itu memang oppa, jebal oppa biarkan kami hidup tenang, kembalilah ke alammu. Jebal..hikss..
“Eonnii..”, lirihku namun eonni masih merontah. Ku eratkan dekapanku padanya dan kulihat
yesung oppa menyuntikkan obat penenang padanya.

“Kajima oppa..kajima..”, lirihnya. Hingga akhirnya ia terlelap dalam pelukanku. Aku masih terisak melihat keadaan eonni. Yesung oppa mulai mengangkat jesun eonni dan menidurkannya di kasur king size milik siwon oppa.

“Benarkan oppa, dugaanku memang benar. Selama ini eonni masih menganggap oppa masih hidup”, kataku pada yesung oppa saat kami tengah berada di ruang tengah.

“Huuffffttttttttttttttttt…sepertinya keadaan jesun lebih parah dari perkiraanku, Ye~ya”, kata yesung oppa yang berhasil membuat air mataku yang tadinya sudah berhenti kini kembali mengalir deras.


“Eotthokhe oppa?? Aku tidak ingin kehilangan lagi. Sudah cukup aku kehilangan eomma, appa, dan siwon oppa. Aku tidak ingin kehilangan jesun eonni juga oppa..”, kataku yang mulai terisak. Yesung oppa membawaku dalam dekapannya.


“Uljima chagi, kita harus berusaha agar jesun bisa kembali seperti semula. Aku akan membantumu.” Yesung oppa memelukku erat dan aku mulai menangis dalam pelukannya.


~Author pov
Ye an dan Yesung kembali ke kamar jesun untuk melihat keadaannya. Namun betapa terkejutnya mereka saat melihat kamar yang biasa di tempati oleh orang yang dia anggap eonni kandungnya sendiri tidak berada di dalam kamar tersebut.

“Oppa!!Eonni kemana?” Tanya yean panic.

“kajja..”kata yesung sambil menarik tangan yean. Mobil ferari merah milik yesung melaju lambat di jalan, mereka memperhatikan setiap sudut jalan bukan jalan..tapi setiap orang yang ada di jalan yang mereka lintasi berharap menemukan sosok jesun diantara sejuta orang yang ada di jalan seol ini.

Yean menyipitkan matanya pada salah satu supermarket yang mereka lintasan, matanya seperti menangkap sosok yang sangat di kenalnya itu, “Eonni..!!!”, teriak yean dan berhasil membuat yesung membanting stir dan menghentikan laju mobilnya karena terkejut dengan teriakan yean yang tiba-tiba.

“Chagi kau ingin membunuh kita berdua, eoh?”, kata yesung mendelik marah pada yean namun yean menghiraukannya dan segera berlari keluar mobil, yesung yang bingung dengan sikap yeojanya hanya menggeleng dan segera menyusul yeojanya.


~Jesun pov
“Agasshhiii…kau ingat padaku?aku yang kemarin datang bersama nampyon-ku berbelanja di sini, apa kau ingat?”, tanyaku pada yeoja pemegang kasier yang ada di supermarket tempatku dan siwon oppa berbelanja kemarin. Aku yakin yesung dan yean berbohong padaku. Aku akan memastikan semuanya.

“Mianhae  agashi kau telah menghambat pekerjaanku, apa kau tidak lihat dibelakangmu banyak orang yang mengantri?”, kata yeoja yg ternyata bernama Park Ji eun itu. Tertulis jelas pada papan nama yang melekat di dada kirinya.

“Nona Park ji eun, aku mohon tolong aku. Nampyonku menghilang dan aku tidak tau dia kemana? Tidak bisakah kau mengingatku? Kemarin aku kesini dengannya!!! Coba kau ingat!!”, aku mulai kehilangan kontrolku. Aku sungguh frustasi sekarang! Aku sudah mencari siwon oppa kemana-mana namun aku sama sekali tak menemukannya. Tempat ini satu-satunya tempat aku dan siwon oppa pergi. Aku berbalik kearah sudut atas dekat kasier ini. `Ada kamera CCTV`, batinku mulai bersorak. Pasti kemarin aku dan siwon oppa terekam pada CCTV itu! “Ji eun agasshi jika kau tidak mengingatku setidaknya perlihatkan CCTV itu padaku, jebal..”,aku mulai memohon dan menangis.

“SATPAMM!!SATPAMMM!!”, teriak yeoja itu. SHIT!!, “Bawa agasshhi ini keluar dia sudah manghambat pekerjaanku!”, katanya sambil mengarahkan telunjuknya padaku saat satpam datang.

Satpam itu segera menyeretku menjauh dari ji eun. “ANDWEE!!Aku harus tau dimana suamiku!!” Aku memberontak berusaha melepaskan pegangan satpan yang menyeretku keluar. “Chakkaman..!!!”, teriakku yang berhasil membuat semua orang menatapku. “Jebal..ajusshii..”, kataku lirih sambil memohon pada satpam itu. “Aku hanya ingin tau keberadaan suamiku..hiikkss..hiikkss.., aku hanya ingin memastikan perkataan semua orang tentangnya salah..hiks..”, aku menangis tersedu-sedu.

Satpam itu ibah melihatku dan dia pun membawaku kembali pada yeoja pemegang kasier itu. “Apa kau mengingat agasshi ini? Sudah katakana saja agar dia bisa pergi dengan tenang”, katanya pada yeoja itu.

“Huffttt..”, kulihat ji eun menghembuskan nafasnya pelan. “Nde, aku mengingatnya. Dengan sikapnya yang aneh kemarin, sangat mudah mengingatnya”, aku mengerutkan kening mendengar kata-katanya dan mencoba mencerna setiap kata yang dikeluarkannya. “Kemarin dia berbelanja beberapa bahan makanan. Dan anehnya dia berbicara sendiri. Tidak ada seorangpun yang menemaninya, dia datang sendiri dan berbicara sendiri. Ku rasa anda perlu ke rumah sakit agashi”.

“MWO!!!MWOYA!!!DASAR PEMBOHONG!!JELAS-JELAS KEMARIN AKU DATANG BERSAMA SUAMIKU!!JANGAN MEMBOHONGIKU!!”, aku mulai muak dengan semua orang sekarang. Satpam itu mulai memegangiku dan membawaku keluar. Kulihat semua orang yang ada di tempat itu menatapku ibah. “ANDWEEE!!ANDWEEEE!!!”,

“Eonni..”, kudengar seseorang memanggilku dan mulai mendekap tubuhku. “Mianhae ajusshi dia eonniku”, kata yean dan satpan itupun melepas pegangannya padaku.

“Jaga dia baik-baik, sepertinya dia butuh psikiater”, kata ajusshi itu pada yean. BRENGSEK!!AKU TIDAK GILA!!Aku mulai memberontak dalam pelukan ye an.

“ANDWE!!ANDWWEEE!!!Hikkss..hikkss..”, namun ye an makin mempererat pelukannya dan ikut terisak.

“Jebal eonni..jangan begini..jebal..”, katanya sambil menangis. Sekilas aku kembali mengingat kejadian-kemarin. Saat aku pulang kerumah dan menyapa yean yang terkejut melihatku..saat aku tidur di kamar siwon oppa..saat aku berbelanja..OMONA!!Tidak mungkin..hikkss..ini tidak mungkin!!Tidak ada siwon oppa disampingku, tidak ada..

“Andwe..ANDWEE!!!”, teriakku histeris dan semua menjadi gelap.

~Flashback
“OPPA AWASSS!!!”, teriak jesun mengingatkan siwon.



BRUUUKKKKKKKK.. namun terlambat tabrakan tak dapat terelakkan. Kini jesun dan siwon tengah di larikan ke rumah sakit. Begitupun dengan yang menabraknya. Ternyata orang yang menabrak mobil siwon dan jesun meninggal ditempat kejadian.

Ambulance mulai datang dan menggiring tubuh jesun dan siwon yang berlumuran darah ke rumah sakit terdekat dari lokasi kejadian.

“Bagaimana keadaan mereka uisa?” Tanya ye an pada uisa yang baru keluar dari UGD tempat jesun dan siwon di operasi. Ye an mendapat telepon dari suster beberapa menit setelah kecelakaan itu terjadi, dan dengan ditemani oleh yesung yean langsung menuju rumah sakit.

“Mianhae..jeongmal mianhae agashii..Choi agasshi bisa diselamatkan namun untuk tuan Choi..”, uisa itu menghembuskan nafasnya perlahan dan dengan berat hati dia pun berkata, “Anda harus tabah agasshii, tuan choi telah damai bersama yang di atas”, kata uisa sambil menepuk pundak yean dan berlalu dari hadapan yean dan yesung.

Tubuh yean gemetar, butiran bening mulai menetes dari mata indahnya tatapannya kosong kedepan dan dengan sigap yesung memeluk yean dengan erat membiarkan yeojanya itu menangis tersedu-sedu dalam pelukannya.

Yesung menggenggam erat tangan yean yang menatap kosong nisan yang ada dihadapannya, air matanya kini telah kering. Hatinya sungguh hancur membaca nama yang tertera pada nisan itu, CHOI SIWON 7 april 1986 – 9 September 2012.

“Kita harus memberitahu jesun tentang siwon, chagi..”, kata yesun lembut.

“Tidak sekarang oppa..”, lirihnya yang nyaris tak terdengar.

“Oppa..”,terdengar suara seorang yeoja tepat di belakang yesung dan yean.

Mata yean membulat melihat siapa yeoja itu, “Eonni..eotthe..?”, kata yean terputus karna kini jesun sudah menghambur dan menangis tersedu-sedu memeluk nisan yang ada di hadapannya.

“Andwe!!ANDWEE!!Oppa..kajima..KAJIMA OPPA!!Kau berjanji padaku tidak akan meninggalkanku!!Oppa..irona..jangan tinggalkan aku..hikkss..oppa..”

“Eonni..ikhlaskan oppa eonni..”, kata yean sambil memeluk jesun dan mulai menangis entah untuk yg keberapa kalinya.

“Shireo!!Siwon oppa belum meninggall!!DIA BELUM MENINGGALLL!!!Apa yg kalian lakukan padanya??!!kenapa kalian mengurungnya di tempat yang gelap ini!!WAE!!Keluarkan dia!!KELUARKAN!!”, bentak jesun pada yesung dan yean yang hanya menatapnya iba.

“Jesun..kau harus merela..”
“ANDWE!!Siwon oppa pasti kedinginan di dalam sana, cepat yesung-ah bantu aku menggali makam ini. CEPATT!!!”, kata jesun histeris sambil menggali makam yang belum kering itu. Ye an sungguh tak sanggup melihatnya. Dengan sekuat tenaga dia menarik tangan jesun agar berdiri berhadapan dengannya dan

PLAAKKKK..Tangan yean mendarat tepat di pipi jesun. “Jebal eonni!!Sadarlah!!Siwon oppa sudah meninggall!!DIA SUDAH MENINGGALL!!!”, bentak yean frustasi menghadapi sikap jesun.

Jesun menggeleng kepalanya lemah dan terjaatuh tepat di hadapan nisan siwon,”Tidak mungkin..ini tidak mungkinn”, lirihnya dan diapun pingsan tepat di atas makam siwon.

END

Weits…akhirnya, siwon oppa mianhae..aku tak bermaksud membuatmu meninggal hehehe..*di tabok ma siwoniest*. Ada yang minta sequel lg gag??hehehe..author lgi suka JeWon Couple nic.. Author gag bkalan tau pengen kalian kalau klian gag comment..so Seperti biasa readers minta COMENT n LIKE-nya ne..GOMAWO J

1 komentar:

  1. Casino Junket - The Ultimate Guide to Gambling - JamBase
    A 제주도 출장안마 quick overview of the best casino junket games. You can 과천 출장안마 check 논산 출장안마 out the slots, table games, video 삼척 출장마사지 poker games, and roulette variations! 파주 출장마사지

    BalasHapus