Author : Lee Ji Kyung
Genre : Sad, hurt
Cast : Kim Je Sun
Choi Siwon, Super Junior Member’s
Choi Ye An (OC)
Kim Yesung, Super Junior Member’s(OC)
Hai..hai..author
Lee balik nic dengan sequel permintaan kalian..Author dah baca comment
kalian..makasih buat yang udah like n comment. Ini sequel dari Jebal..Remember me
Oppa!! Love Never Die ini author terinspirasi dari film China,
author lupa judulnya apa. Tapi jlan critanya tetap beda kok..karena ini
keinginan author (Nyiksa batin istri2nya siwon oppa..) hahaha #ketawa evil ala
kyuhyun..plakkk# gag usah peduliin author..
Seperti biasa
minta like n commentnya, ne..jdilah pembaca yg baik..happy reading.. J
Recommended song : T-Ara ft Davichi – We were in love
Super Junior - Storm
~Je sun pov
Sekarang aku
berada di dalam mobil siwon oppa, aku benar-benar lelah setelah acara
pernikahan yang mendadak tadi . siwon oppa sangat keterlaluan!! Tanpa seizin
dan sepengetahuanku dia sudah menyiapkan acara pernikahan!! Ckk..sempurna
sekali rencananya, bagaimana bisa dia menyiapkan acara semeriah itu padahal dia
baru saja mengingatku siang tadi!! #Author masuk dulu ea..ingat siwon oppa
sempat hilang ingatankan?? Nac setelah ingtnnya kembali dia langsung menikahi
jesun, baca Jebal Remember Me Oppa..# akh..aku lupa ye an yang menyiapkan
semuanya. Mereka, jeongmal kakak-beradik yang SEMPURNA!! Menyebalkan!!
“Chagi..jangan
cemberut seperti itu, lihat wajahmu itu sangat jelek kalau marah”, kata siwon
oppa tersenyum puas karna telah berhasil membuatku shock dalam sehari ini!! Aku
memalingkan wajahku melihat kearah jendela mobil disampingku tak ingin
melihatnya karna aku yakin kini ia tengah tersenyum puas dan yang benar saja!!
Aku bukannya marah padanya hanya saja aku tak sanggup melihat senyumnya yang
terlalu menawan. Apakah aku bahagia? Tuntu saja!! Sangat!!
“Mianhae
chagi..apa kau marah??” tanyanya cemas
“Ani oppa, aku
hanya lelah..”,jawabku pelan. “Ne, kita mau kemana oppa??”,tanyaku penasaran
dan kini aku tengah menatap wajahnya yang serius membawa mobil.
“Sekarang kita
akan ke rumahku chagi, mian..untuk seminggu ke depan kita tidak bisa bulan madu
dulu, pekerjaan di kantor menumpuk karna kemarin aku koma”, aku merasa bersalah
padanya karna yang seharusnya komakan aku.
“Mianhae
oppa..”,kataku lirih karena merasa bersalah dengan kecelakaan yang menimpanya.
Dia tersenyum padaku, memperlihatkan lesun pipitnya yang indah.
“Untuk apa
chagi?? Tak ada yang perlu di maafkan, sudah jadi tugas dan kewajibanku
melindungi orang yang kucintai”, aku tersenyum mendengar perkataannya, pasti
wajahku sekarang dah kayak kepiting rebus. Aku menatap jalan di depan yang
kosong namun tiba-tiba saja ada sebuah mobil yang melaju sangat kencang dari
arah berlawanan dengan mobil kami.
Ada apa dengan
mobil itu?? Kenapa jalannya seperti itu?? Dia bergerak kekiri dan kekanan bagai
orang yang mabuk saat berjalan. Oh tidak!!
“OPPA
AWASSS!!!”.
BRUUUKKKKKKKK..
~Jesun pov end
~Author pov
“OPPA
AWASSS!!!”, teriak jesun mengingatkan siwon.
BRUUUKKKKKKKK..
namun terlambat tabrakan tak dapat terelakkan. Kini jesun dan siwon tengah di
larikan ke rumah sakit. Begitupun dengan yang menabraknya.
~Author
pov end
~Siwon pov
2 hari
kemudian..
“Chagi..irona”,
aku membangunkan istriku sambil terisak lemah. Aku sangat takut kehilangannya.
Setelah sadar aku langsung berlari menuju ruang rawat jesun. Kulihat dia mulai
membuka matanya perlahan. “Chagi..!!”, teriakku gembira saat ia telah membuka
matanya dengan sempurna dan tanganku tak pernah lepas menggenggam tangannya.
“Oppa.. kita
dimana??”, tanyanya lemah.
“Kita di Rumah
Sakit chagi, wae??”, tanyaku cemas dengan perubahan wajahnya.
“kita pulang
saja, ne oppa. Aku tidak betah berlama-lama di Rumah Sakit”, jawabnya. Ada
kekhawatiran yang tersirat dimatanya. Ada apa dengannya?? Batinku. Akupun
mengangguk dan membawanya pergi dari Rumah Sakit ini.
~Siwon pov end
~Author pov.
Tiinngggg
Toonnngggg..
“Chakkaman..”,teriak
ye an dari dalam rumah. “Siapa yang datang tengah malam begini??”, gumamnya
pelan. Ye an pun membukakan pintu. “EONNIII!!!”, teriaknya tak percaya.
“kenapa kau
menatapku seperti itu?? Dan..suaramu sangat keras ye an!!kau membuatku
terkejut!!”, Tanya je sun heran.
“Aiissshhhh..ada
apa dengan yeoja menyebalkan ini??Telingaku benar2 sakit mendengar
teriakannya”, je sun tersenyum melihat wajah nampyon~nya yang kesal karena ulah
adiknya sendiri. Tanpa sadar dia tertawa kecil.
“Eonni..gwenchana??
aku baru saja mau membawakan bajumu ke Rumah Sakit”, jawab ye an khawatir
dengan keadaan jesun.
“Ne gwenchana ye
an, jangan khawatir oppamu melindungiku dengan sangat baik”,katanya sambil
tersenyum.
Ye an pun ikut
tersenyum, “Syukurlah..”, gumamnya pelan.
~Author pov end
~JeSun pov
Kulihat mata ye
an yang agak bengkak, sepertinya dia habis menagis?? Ada apa dengannya?? Apa dia
bertengkar dengan yesung namjachingunya itu?? Atau dia khawatir padaku dan
siwon oppa??
“Syukurlah eonni
baik-baik saja”, katanya sambil memelukku dan mulai menangis.
“Ada apa
yean??”, ku lihat siwon oppa melangkah menuju kamar kami berdua sepertinya dia
tidak tahan dengan adegan ye an yang memelukku. Aku tertawa pelan melihat
tingkahnya yang seperti anak kecil itu. Memang sejak kejadian siwon oppa
melupakanku, ye an jadi marah pada siwon oppa dan tak mau mengajaknya bicara.
Hahaha..mereka benar-benar lucu.
“Aku hanya
merasa senang eonni baik-baik saja”, jawabnya sambil tersenyum.
“Seharusnya kau
juga mengatakan itu pada oppamu”, kataku pelan.
“Mwo??”, kata ye
an sambil mengerutkan keningnya. Namun aku segera berjalan menuju kamarku dan kamar siwon oppa,
aku tak mau mendengar ocehannya lagi karna kutau dia akan marah pada siwon oppa
jika aku terlalu banyak membelanya.
Aku masuk
kekamar dan melihat siwon oppa tengah tertidur nyenyak. “Sepertinya dia
kelelahan”, gumamku pelan. Aku berbaring di sampingnya dan menutupi tubuh kami
dengan selimut. Ku dekatkan tubuhku dengan tubuhnya dan kurasaka tangannya
mulai mendekapku. “Oppa..kau belum tidur??”, tanyaku terkejut karna dia
tiba-tiba mendekapku.
Dia membuka
matanya perlahan, “Chagi..sepertinya ye an masih marah padaku??Buktinya dia
sama sekali tak memperdulikanku”, katanya dengan tatapan terluka. Kuelus
pipinya lembut.
“Anii, oppa. Ye
an bukannya marah padamu, dia hanya kesal”, jawabku
“Itu sama saja
chagi..”, jawabnya manja. Aku tertawa kecil melihat tingkahnya.
“Tenang saja
oppa, besok dia pasti tak akan marah lagi padamu. Kan oppa sendiri yang bilang,
ye an tidak bisa marah terlalu lama pada oppa”, kataku menenangkannya. Dan
benar saja dia mulai tersenyum dan kembali mendekapku erat. “Tidurlah oppa,
bukannya besok kau mau kekantor??”, diapun mengangguk menurut dan mulai
memejamkan matanya dan akupun juga mulai tertidur dalam dekapannya.
~Je sun pov end
~Siwon pov
Aku terbangun
dari tidurku. `Haus sekal`i. Akupun berjalan keluar kamar untuk mengambil air
minum, namun langkahku terhenti saat mendengar isakan tangis dari kamar Ye an.
Ada apa dengannya?? Aku masuk kekamarnya yang ternyata tak terkunci. Ternyata
dia mengigau..
“Hiikkkss..kajima
oppa..”, tangisnya lagi. Aku mendekat kearahnya, sepertinya dia memeluk sebuah
foto. Foto siapa itu?? Yesungkah?? “Oppa..mianhae..”, katanya lagi dalam
tidurnya. Aiisshhh..awas kau yesung!! Berani skali kau membuat yeodongsaengku
menangis!!
Kutarik selimut
untuk menutupi tubuhnya yang kedinginan, kukecup pipinya lembut. “Uljima..saeng
oppa tersayang, dan mimpilah yang indah”, Ucapku pelan. Kulihat senyuman mulai
mengembang dari wajah manisnya. Matanya masih terpejam. “Aku menyayangimu..”,
gumamku.
Aku meninggalkan
kamar ye an dan kembali kekamarku. Kulihat wajah polos anae ku benar-benar
seperti bayi. Aku tersenyum melihatnya dan mendekap tubuh mungilnya. Seakan aku
tak akan melihatnya lagi. Entah kenapa air mataku perlahan mengalir. Kuhirup
aroma tubuhnya yang selalu membuatku tenang dan ku kecup bibirnya sekilas dan
akupun kembali tertidur.
~Siwon pov end
~ye an pov
6.45 AM Kst.
Aku terbangun
dari tidur lelapku. Semalam seakan ada yang mengecup pipiku lembut. Apakah itu
siwon oppa?? Sudah lama aku tak merasakan kecupan hangatnya. Biasanya saat aku
mimpi buruk atau merasa tak bisa tidur dia akan mengecup pipiku dengan lembut
dan aku akan tertidur pulas. Sejak eomma dan appa meninggal hanya dia yang
mampu menenangkanku. “Oppa..bogosipposso”, kataku lirih.
Aku keluar kamar
setelah mandi dan bersiap untuk kekantor. Ternyata meja makan sudah tertata
rapi, “pasti eonni yang menyiapkannya,
dia memang kakak ipar yg baik”.
“Oh, Ye an..kau
sudah bangun?”, tanyanya yang tiba2 muncul dari dalam dapur.
“Ne, eonni”, aku
tersenyum melihat perkembangannya, dia sudah baikan ternyata. Mungkin sebaiknya
aku bertanya padanya tentang oppa, “Eonni..Siwon oppa..”
“Oh..wonnie
masih tidur, sepertinya dia sangat kelelahan. Apakah kau mau kekantor ye~ya?”,
tanyanya.
“Ne, eonni”,
jawabku, namun aku merasa ada yang aneh dengan eonni. Siwon oppa masih tidur??
Apa maksudnya. Aku mengerutkan dahiku karena bingung dengan ucapan je sun
eonni.
“Baguslah kalau
begitu, aku rasa kantor akan baik-baik saja di tanganmu. wonnie bilang dia mau
kekantor hari ini, tapi kelihatannya dia sangat lelah jadi kubiarkan dia
tidur. Tenang saja besok wonnie akan
masuk kerja, aku jamin itu. Jadi kau tak perlu khawatir.”, katanya yang
berhasil membuat mataku hampir keluar dari tempatnya.
Apa katanya
tadi?? Aku tidak salah dengarkan??, “Eonni..!!”, bentakku padanya.
“Aiissshhhh..
kau ini suka sekali berteriak ye~ya, hentikan kebiasaan burukmu itu. Kau bisa
membangunkan oppamu nanti. Sudahlah, cepat kekantor kau sudah terlambat”,
katanya sambil mendorongku keluar sampai di depan pintu.
“Eonni..”,
kataku lirih masih dengan mengerutkan dahiku.
“Sudah,
brangkatlah kau sudah terlambat”, katanya sambil tersenyum dan melambaikan
tangannya seakan mengucapkan sampai jumpa lagi. Aku merasa ragu untuk berangkat
kekantor, eonni benar-benar aneh saat ini. Tapi aku ada rapat hari ini jadi
kuputuskan untuk tetap kekantor.
Saat tiba di
kantor, `aku merasa tidak tenang melihat kelakuan jesun eonni mungkin lebih baik meminta
bantuan yesung oppa`.
Kukeluarkan
ponsel dari sakuku dan menekan angka 2. “Yeoboseyo, sungie oppa biasakah kau
kerumahku malam ini??”, tanyaku pada yesung oppa, namchinguku yang juga seorang
psikiater.
“Ne, wae
chagi?”, tanyanya lembut.
“Aku merasa ada
yang tak beres dengan Je sun eonni. Bisakah oppa membantuku?”.
“Tentu, aku akan
menjemputmu di kantor dan kita akan kerumahmu bersama, eotthe??”, katanya yang
berhasil membuatku tersenyum. Dia memang selalu bisa di andalkan. Setelah siwon
oppa tentunya.
“Ne, oppa. Aku
akan menunggumu”, jawabku.
~ye an pov end
~Author pov
“Chagi.., kenapa
kau tak membangunkanku?? Aku sampai telat ke kantor”, kata siwon yang baru
keluar dari kamarnya. Siwon sudah terlihat rapi dengan pakean kantornya.
“Mianhae oppa,
tadi tidurmu sangat pulas jadi aku tak tega membangunkanmu”, kata jesun yang
berada di dapur sedang menyiapkan sarapan untuk siwon. “Lagi pula ye an sudah
ke kantor tadi, jadi hari ini kau bisa beristirahat oppa”, katanya menenangkan
siwon.
Siwon tersenyum
melihat anae-nya yang sangat mengerti keadaannya. “Entah bagaimana aku tanpamu
Kim Je Sun”, katanya lembut sambil memeluk je sun hangat. “Kajja..”.
“Mwo?”, Tanya
jesun yang terkejut karena siwon kini telah menarik tangannya keluar.
“Oppa!!Kita mau kemana?”
“Jalan-jalan”,
siwon tersenyum menatap anae-nya, dan melajukan mobilnya ke taman.
“Oppa..,kita ke supermarket saja ne, tidak
usah jalan-jalan. Aku akn membuatkan makan malam yang special buat oppa”, kata
jesun karena memang saat ini dia sedang tidak ingin kemana-mana.
“Arra.., inilah
yang kusuka darimu je~ya..kau sangat dewasa dan bisa diandalkan, betapa
beruntungnya aku punya istri yang luar biasa”.
“Anyi..aku yang
beruntung memiliki oppa”, katan jesun sambil membelai lembut rambut siwon.
~Author pov end
~Je sun pov
Aku
memilih-milih bahan makanan yang akan kumasak malam ini. “Kira2 malam ini aku
masak apa, ne?” gumamku pelan.
“Bagaimana kalau
kimbab dan kimchi chagi?”, ternyata siwon oppa yang ternyata mendengar
perkataanku tadi.
“Ne, oppa.
Bagaimana dengan spagetthi oppa? Bukankah oppa dan Ye an suka spagetty?”,
tanyaku padanya karena aku pernah mendengar dia dan ye an menyukai spagetty.
“Bagaimana kau
bisa tau chagi? Aku bahkan belum memberitahukannya padamu”, tanyanya terkejut
dengan pernyataanku.
“Geure..tentu
saja aku tau, akukan anae~mu oppa”, kataku sambil tersenyum puas melihat wajah
terkejutnya. Kulihat beberapa orang kini tengah memperhatikan kami, mungkin
mereka iri dengan keromantisanku dan siwon oppa. Aku tertawa kecil lalu segera
mengambil bahan2 yang kubutuhkan dan berjalan menuju kasir.
“Semuanya 18.600
won agasshi”, kata kasier yang sedang melayani kami.
“Biar aku yang
bayar chagi”, kata siwon oppa sambil merogoh kantontong celananya. “OMO!! Aku
lupa bawa dompet chagi, eothe??”
“Kau ini oppa,
selalu saja begitu. Ya sudah biar aku yang bayar”, kataku sambil menyerahkan
beberapa ribuan won pada kasier. “Agasshi..”, paggilku pada kasier yang ada di
depanku. Sepertinya dia sedang melamun. Ani lebih tepatnya dia terlihat heran
melihatku. Ada apa dengannya? “Agasshi..”, panggilku lagi dengan suara yang
lebih keras dan itu berhasil membuyarkan lamunannya.
“Akh,
mianhae..ini kembaliannya”, katanya dan akupun segera berlalu dari hadapannya.
Setibanya di
rumah aku segera memasak beberapa masakan dengan bahan2 yang kubeli tadi siang
bersama siwon oppa. Aku memasak untuk 4 porsi karena tadi Ye An sempat menelpon
katanya yesung namjachingu~nya akan mampir.
“Akhirnya
selesai juga..”, kataku melihat meja makan yang sudah kutata rapi, ternyata
hamper jam 7 malam. Aku segera naik kekamarku dan kamar siwon oppa yang berada
di lantai 2. Kubangunkan siwon oppa yang tengah terlelap setelah aku bersiap2,
dan diapun segera masuk kekamar mandi dan bersiap.
Tiiinnnngggg..Tonnnnggg..
Terdengar suara
bel yang menggema di seluruh ruangan rumah. Sepertinya ye an sudah pulang,
batinku. Akupun berjalan dan membuka pintu. “Eonnii..”, Ye an berhambur ke dalam
pelukanku. Dan dibelakangnya terlihat yesung yang tengah membungkukkan badannya
tanda dia member salam padaku.
“Kajja..Ye an,
yesung oppa, kita langsung keruang makan saja”. Kataku sambil menarik tangan ye
an masuk.
~Je sun pov end
~Ye an pov
“Kajja..Ye an,
yesung oppa, kita langsung keruang makan saja”, kata eonni sambil menarik
tanganku berjalan menuju ruang makan, aku berbalik melihat yesung oppa dia
tengah menyamahi langkah kami.
Sesampainya di
ruang makan aku menghentikan langkahku menatap aneh meja makan yang telah di
tata rapi oleh jesun eonni. “”Wae?”, Tanya jesun eonni yang ternyata menyadari
ekspresiku yang tiba2 berubah. Kulirik yesung oppa, dia juga menatap aneh meja
yang ada di depan kami.
“Eonni..Kenapa
ada 4 piring di meja?”,tanyaku hati2, takut menyakiti jesun eonni, karena
sepertinya semua firasatku selama ini benar.
“Bukankah yesung
juga ada di sini? Jadi na, neo, yesung dan siwon oppa, kita berempatkan? Kenapa
kau Tanya seperti itu ye an?”, tanyanya heran dengan pertanyaanku.
“Si..siwon
op..pa?”, kataku dengan terbata. Kurasakan kini tubuhku bergetar hebat
mendengar ucapan jesun eonni, mataku mulai berkaca-kaca, dadaku sesak.
“Hm..dia sedang
mandi, sebentar lagi juga turun”, katanya yang berhasil membuat kakiku tak
mampu lagi menopang berat tubuhku. Untung ada yesung oppa yang dengan sigap
menangkap tubuhku dan membantuku berdiri dengan baik.
“Eonni..ada apa
denganmu?? Kenapa kau jadi begini? Jebal eonni..kau benar2 menakutiku
sekarang”, kataku dengan suara yang bergetar.
“Apa maksudmu ye
an”, tanyanya tak mengerti.
“Je sun..kami
tau ini berat untukmu. Tapi kau harus merelakan kepergian siwon. Kau tidak
boleh seperti ini”, kata yesung oppa lembut.
“Merelakan?? APA
MAKSUD KALIAN DENGAN KATA MERELAKAN KEPERGIAN SIWON OPPA??”, jesun eonni mulai
marah dengan perkataan yesung oppa. Yesung oppa melangkah mendekati jesun eonni
setelah ia yakin aku sudah mampu mempertahankan keseimbanganku.
‘JANGAN
MENDEKAT”, katanya sambil memperlihatkan ke lima jarinya tanda dia melarang
yesung oppa mendekatinya. Aku mulai menangis melihat jesun eonni. “Siwon oppa
ada di sini, dia ada di kamar kami. Kalian tunggu saja, dia akan segera turun”,
katanya gelagapan.
“EONNII!!!! Jebal..jangan
seperti ini!! SIWON OPPA SUDAH MENINGGAL EONNIII!!!Oppa sudah meninggal..,
hikss..hikss..”, aku tidak bisa mengontrol emosiku lagi.
“Ye an, ada apa
denganmu?? Kenapa kau seperti ini?? Aku tau kau sedang marah pada oppamu, tapi
kau tidak boleh berkata seperti itu tentang oppamu!!SIWON OPPA BELUM
MENINGGAL!! DIA ADA DI SINI!!”, je sun eonni mulai menangis.
~Ye an pov end
~Je sun pov
“Ye an, ada apa
denganmu?? Kenapa kau seperti ini?? Aku tau kau sedang marah pada oppamu, tapi
kau tidak boleh berkata seperti itu tentang oppamu!!SIWON OPPA BELUM
MENINGGAL!! DIA ADA DI SINI!!”,kataku mulai tidak nyaman dengan kata2 yean dan
yesung. Ada apa dengan mereka?? Jelas2 siwon oppa masih hidup, kenapa mereka
berkata seperti itu?? Ini benar2 sudah keterlaluan!!
“Chagi..kenapa
kau berteriak?” terdengar suara siwon oppa yang berjalan menuju arah kami. “Oh,
ye~ya dan yesung hyung sudah datang? Apa aku terlambat chagi? Ada apa ini?”,
tanyanya membabi buta.
“Oppa..ani,
tidak ada apa2”, kataku menenangkannya sambil menggenggam tangannya.
~Author pov
“Oppa..ani,
tidak ada apa2”, kata jesun menenangkan siwon sambil menggenggam tangannya.
“Kalian lihatkan? Siwon oppa ada di sini, apa lagi yang kalian ingin katakan??”
kata jesun, berbalik kearah yean dan yesung tanpa melapas genggamannya pada
siwon. Tapi ternyata yesung dan ye an sama sekali tak melihat siapapun berada
di samping jesun, mereka hanya melihat jesun menggenggam hampa udara.
“Eonni..”,
paggil ye an lirih, ia tak sanggup lagi berbicara, ia hanya menangis melihat
jesun yang bertingkah aneh saat ini. Sungguh saat ini ye an benar-benar tak tau
harus berbuat apa.
“Jesun..jika
memang benar siwon ada di sini, kenapa kami tak bisa melihatnya? Wae!!”, Tanya
yesung menatap nanar yeoja yang ada di hadapannya.
“Chagi..apa yang
mereka bicarakan??”, Tanya siwon tak mengerti.
“Ani oppa, lebih
baik kita pergi dari sini, kajja..”, kata jesun sambil menarik tangan siwon
hendak berjalan keluar.
“Eonnii..jebal,
jebal eonni..jangan begini. Aku juga sedih dengan kepergian siwon oppa. Aku
juga merasa kehilangan, eonni..tapi
kumohon!! Jangan seperti ini eonni..kau harus merelakan oppa. Siwon oppa sudah
meninggal eonni..DIA SUDAH MENINGGAL!!!”, kata ye an putus asa dengan keadaan
jesun.
~Jesun pov
“Meninggal???
Aku??”, kulihat siwon oppa menggeleng kuat kepalanya tak percaya dengan apa
yang di dengarnya.
“Ani oppa,
jangan dengarkan mereka!!”, kataku menenangkan siwon oppa.
“Je sun, kami mohon
relakan dia”, yesung oppa semakin mendesak keyakinannya.
“DIAM KAU!!!”,
bentakku pada yesung oppa.
“Andwee!!ANDWEE!!!!”,
kulihat siwon oppa memegang kepalanya yang terlihat sakit sambil berlari
keluar.
“Oppa..”, aku
mencoba mengejarnya.
~Ye an Pov
“Oppa..”,
kulihat jesun eonni ingin berlari keluar seakan mengejar sesuatu. Namun aku
segera berlari kearahnya dan memeluknya erat hingga kami jatuh terduduk.
“Jebal
eonni..jangan seperti ini..”
“OPPA…OPPAAAAA!!!”,
jesun eonni menangis sambil berteriak kearah pintu depan seakan ada seseorang
disana yang sedang berlari menjauh. Siwon oppakah itu?? Jika itu memang oppa,
jebal oppa biarkan kami hidup tenang, kembalilah ke alammu. Jebal..hikss..
“Eonnii..”, lirihku namun eonni masih merontah. Ku eratkan dekapanku padanya dan kulihat
“Eonnii..”, lirihku namun eonni masih merontah. Ku eratkan dekapanku padanya dan kulihat
yesung oppa
menyuntikkan obat penenang padanya.
“Kajima
oppa..kajima..”, lirihnya. Hingga akhirnya ia terlelap dalam pelukanku. Aku
masih terisak melihat keadaan eonni. Yesung oppa mulai mengangkat jesun eonni
dan menidurkannya di kasur king size milik siwon oppa.
“Benarkan oppa,
dugaanku memang benar. Selama ini eonni masih menganggap oppa masih hidup”,
kataku pada yesung oppa saat kami tengah berada di ruang tengah.
“Huuffffttttttttttttttttt…sepertinya
keadaan jesun lebih parah dari perkiraanku, Ye~ya”, kata yesung oppa yang
berhasil membuat air mataku yang tadinya sudah berhenti kini kembali mengalir
deras.
“Eotthokhe
oppa?? Aku tidak ingin kehilangan lagi. Sudah cukup aku kehilangan eomma, appa,
dan siwon oppa. Aku tidak ingin kehilangan jesun eonni juga oppa..”, kataku
yang mulai terisak. Yesung oppa membawaku dalam dekapannya.
“Uljima chagi,
kita harus berusaha agar jesun bisa kembali seperti semula. Aku akan
membantumu.” Yesung oppa memelukku erat dan aku mulai menangis dalam
pelukannya.
~Author pov
Ye an dan Yesung
kembali ke kamar jesun untuk melihat keadaannya. Namun betapa terkejutnya
mereka saat melihat kamar yang biasa di tempati oleh orang yang dia anggap
eonni kandungnya sendiri tidak berada di dalam kamar tersebut.
“Oppa!!Eonni
kemana?” Tanya yean panic.
“kajja..”kata
yesung sambil menarik tangan yean. Mobil ferari merah milik yesung melaju
lambat di jalan, mereka memperhatikan setiap sudut jalan bukan jalan..tapi
setiap orang yang ada di jalan yang mereka lintasi berharap menemukan sosok
jesun diantara sejuta orang yang ada di jalan seol ini.
Yean menyipitkan
matanya pada salah satu supermarket yang mereka lintasan, matanya seperti
menangkap sosok yang sangat di kenalnya itu, “Eonni..!!!”, teriak yean dan
berhasil membuat yesung membanting stir dan menghentikan laju mobilnya karena
terkejut dengan teriakan yean yang tiba-tiba.
“Chagi kau ingin
membunuh kita berdua, eoh?”, kata yesung mendelik marah pada yean namun yean
menghiraukannya dan segera berlari keluar mobil, yesung yang bingung dengan
sikap yeojanya hanya menggeleng dan segera menyusul yeojanya.
~Jesun pov
“Agasshhiii…kau
ingat padaku?aku yang kemarin datang bersama nampyon-ku berbelanja di sini, apa
kau ingat?”, tanyaku pada yeoja pemegang kasier yang ada di supermarket
tempatku dan siwon oppa berbelanja kemarin. Aku yakin yesung dan yean berbohong
padaku. Aku akan memastikan semuanya.
“Mianhae agashi kau telah menghambat pekerjaanku, apa
kau tidak lihat dibelakangmu banyak orang yang mengantri?”, kata yeoja yg
ternyata bernama Park Ji eun itu. Tertulis jelas pada papan nama yang melekat
di dada kirinya.
“Nona Park ji
eun, aku mohon tolong aku. Nampyonku menghilang dan aku tidak tau dia kemana?
Tidak bisakah kau mengingatku? Kemarin aku kesini dengannya!!! Coba kau
ingat!!”, aku mulai kehilangan kontrolku. Aku sungguh frustasi sekarang! Aku
sudah mencari siwon oppa kemana-mana namun aku sama sekali tak menemukannya.
Tempat ini satu-satunya tempat aku dan siwon oppa pergi. Aku berbalik kearah
sudut atas dekat kasier ini. `Ada kamera CCTV`, batinku mulai bersorak. Pasti
kemarin aku dan siwon oppa terekam pada CCTV itu! “Ji eun agasshi jika kau
tidak mengingatku setidaknya perlihatkan CCTV itu padaku, jebal..”,aku mulai
memohon dan menangis.
“SATPAMM!!SATPAMMM!!”,
teriak yeoja itu. SHIT!!, “Bawa agasshhi ini keluar dia sudah manghambat
pekerjaanku!”, katanya sambil mengarahkan telunjuknya padaku saat satpam
datang.
Satpam itu
segera menyeretku menjauh dari ji eun. “ANDWEE!!Aku harus tau dimana suamiku!!”
Aku memberontak berusaha melepaskan pegangan satpan yang menyeretku keluar.
“Chakkaman..!!!”, teriakku yang berhasil membuat semua orang menatapku.
“Jebal..ajusshii..”, kataku lirih sambil memohon pada satpam itu. “Aku hanya
ingin tau keberadaan suamiku..hiikkss..hiikkss.., aku hanya ingin memastikan
perkataan semua orang tentangnya salah..hiks..”, aku menangis tersedu-sedu.
Satpam itu ibah
melihatku dan dia pun membawaku kembali pada yeoja pemegang kasier itu. “Apa
kau mengingat agasshi ini? Sudah katakana saja agar dia bisa pergi dengan
tenang”, katanya pada yeoja itu.
“Huffttt..”,
kulihat ji eun menghembuskan nafasnya pelan. “Nde, aku mengingatnya. Dengan
sikapnya yang aneh kemarin, sangat mudah mengingatnya”, aku mengerutkan kening
mendengar kata-katanya dan mencoba mencerna setiap kata yang dikeluarkannya.
“Kemarin dia berbelanja beberapa bahan makanan. Dan anehnya dia berbicara
sendiri. Tidak ada seorangpun yang menemaninya, dia datang sendiri dan
berbicara sendiri. Ku rasa anda perlu ke rumah sakit agashi”.
“MWO!!!MWOYA!!!DASAR
PEMBOHONG!!JELAS-JELAS KEMARIN AKU DATANG BERSAMA SUAMIKU!!JANGAN MEMBOHONGIKU!!”,
aku mulai muak dengan semua orang sekarang. Satpam itu mulai memegangiku dan
membawaku keluar. Kulihat semua orang yang ada di tempat itu menatapku ibah.
“ANDWEEE!!ANDWEEEE!!!”,
“Eonni..”,
kudengar seseorang memanggilku dan mulai mendekap tubuhku. “Mianhae ajusshi dia
eonniku”, kata yean dan satpan itupun melepas pegangannya padaku.
“Jaga dia
baik-baik, sepertinya dia butuh psikiater”, kata ajusshi itu pada yean.
BRENGSEK!!AKU TIDAK GILA!!Aku mulai memberontak dalam pelukan ye an.
“ANDWE!!ANDWWEEE!!!Hikkss..hikkss..”,
namun ye an makin mempererat pelukannya dan ikut terisak.
“Jebal
eonni..jangan begini..jebal..”, katanya sambil menangis. Sekilas aku kembali
mengingat kejadian-kemarin. Saat aku pulang kerumah dan menyapa yean yang
terkejut melihatku..saat aku tidur di kamar siwon oppa..saat aku
berbelanja..OMONA!!Tidak mungkin..hikkss..ini tidak mungkin!!Tidak ada siwon
oppa disampingku, tidak ada..
“Andwe..ANDWEE!!!”,
teriakku histeris dan semua menjadi gelap.
~Flashback
“OPPA AWASSS!!!”,
teriak jesun mengingatkan siwon.
BRUUUKKKKKKKK..
namun terlambat tabrakan tak dapat terelakkan. Kini jesun dan siwon tengah di
larikan ke rumah sakit. Begitupun dengan yang menabraknya. Ternyata orang yang
menabrak mobil siwon dan jesun meninggal ditempat kejadian.
Ambulance mulai datang
dan menggiring tubuh jesun dan siwon yang berlumuran darah ke rumah sakit
terdekat dari lokasi kejadian.
“Bagaimana
keadaan mereka uisa?” Tanya ye an pada uisa yang baru keluar dari UGD tempat
jesun dan siwon di operasi. Ye an mendapat telepon dari suster beberapa menit
setelah kecelakaan itu terjadi, dan dengan ditemani oleh yesung yean langsung
menuju rumah sakit.
“Mianhae..jeongmal
mianhae agashii..Choi agasshi bisa diselamatkan namun untuk tuan Choi..”, uisa
itu menghembuskan nafasnya perlahan dan dengan berat hati dia pun berkata,
“Anda harus tabah agasshii, tuan choi telah damai bersama yang di atas”, kata
uisa sambil menepuk pundak yean dan berlalu dari hadapan yean dan yesung.
Tubuh yean
gemetar, butiran bening mulai menetes dari mata indahnya tatapannya kosong
kedepan dan dengan sigap yesung memeluk yean dengan erat membiarkan yeojanya
itu menangis tersedu-sedu dalam pelukannya.
Yesung
menggenggam erat tangan yean yang menatap kosong nisan yang ada dihadapannya,
air matanya kini telah kering. Hatinya sungguh hancur membaca nama yang tertera
pada nisan itu, CHOI SIWON 7 april 1986 – 9 September 2012.
“Kita harus
memberitahu jesun tentang siwon, chagi..”, kata yesun lembut.
“Tidak sekarang
oppa..”, lirihnya yang nyaris tak terdengar.
“Oppa..”,terdengar
suara seorang yeoja tepat di belakang yesung dan yean.
Mata yean
membulat melihat siapa yeoja itu, “Eonni..eotthe..?”, kata yean terputus karna
kini jesun sudah menghambur dan menangis tersedu-sedu memeluk nisan yang ada di
hadapannya.
“Andwe!!ANDWEE!!Oppa..kajima..KAJIMA
OPPA!!Kau berjanji padaku tidak akan meninggalkanku!!Oppa..irona..jangan
tinggalkan aku..hikkss..oppa..”
“Eonni..ikhlaskan
oppa eonni..”, kata yean sambil memeluk jesun dan mulai menangis entah untuk yg
keberapa kalinya.
“Shireo!!Siwon
oppa belum meninggall!!DIA BELUM MENINGGALLL!!!Apa yg kalian lakukan
padanya??!!kenapa kalian mengurungnya di tempat yang gelap ini!!WAE!!Keluarkan
dia!!KELUARKAN!!”, bentak jesun pada yesung dan yean yang hanya menatapnya iba.
“Jesun..kau
harus merela..”
“ANDWE!!Siwon oppa pasti kedinginan di dalam sana, cepat yesung-ah bantu aku menggali makam ini. CEPATT!!!”, kata jesun histeris sambil menggali makam yang belum kering itu. Ye an sungguh tak sanggup melihatnya. Dengan sekuat tenaga dia menarik tangan jesun agar berdiri berhadapan dengannya dan
“ANDWE!!Siwon oppa pasti kedinginan di dalam sana, cepat yesung-ah bantu aku menggali makam ini. CEPATT!!!”, kata jesun histeris sambil menggali makam yang belum kering itu. Ye an sungguh tak sanggup melihatnya. Dengan sekuat tenaga dia menarik tangan jesun agar berdiri berhadapan dengannya dan
PLAAKKKK..Tangan
yean mendarat tepat di pipi jesun. “Jebal eonni!!Sadarlah!!Siwon oppa sudah
meninggall!!DIA SUDAH MENINGGALL!!!”, bentak yean frustasi menghadapi sikap
jesun.
Jesun menggeleng
kepalanya lemah dan terjaatuh tepat di hadapan nisan siwon,”Tidak mungkin..ini
tidak mungkinn”, lirihnya dan diapun pingsan tepat di atas makam siwon.
END
Weits…akhirnya,
siwon oppa mianhae..aku tak bermaksud membuatmu meninggal hehehe..*di tabok ma
siwoniest*. Ada yang minta sequel lg gag??hehehe..author lgi suka JeWon Couple
nic.. Author gag bkalan tau pengen kalian kalau klian gag comment..so Seperti
biasa readers minta COMENT n LIKE-nya ne..GOMAWO J

Casino Junket - The Ultimate Guide to Gambling - JamBase
BalasHapusA 제주도 출장안마 quick overview of the best casino junket games. You can 과천 출장안마 check 논산 출장안마 out the slots, table games, video 삼척 출장마사지 poker games, and roulette variations! 파주 출장마사지